Emiten kontraktor BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk menegaskan bahwa perseroan masih memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja jangka pendek.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Ratna Ningrum menyampaikan perseroan akan menggunakan kas internal serta fasilitas dari perbankan untuk memenuhi kewajiban finansial seperti utang yang akan jatuh tempo pada kuartal IV/2020.
“Pada kuartal IV/2020, Waskita menargetkan tambahan kas masuk dari pembayaran termin proyek sekitar Rp13 triliun hingga Rp14 triliun. Waskita juga masih memiliki fasilitas perbankan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan modal kerja jangka pendek,” kata Ratna kepada Bisnis, Jumat (9/10/2020).
Pada akhir pekan ini, terdapat satu surat utang emiten berkode saham WSKT yang akan jatuh tempo. Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 akan jatuh tempo pada 16 Oktober 2020 senilai Rp1,15 triliun.
Baru-baru ini, WSKT telah mendapatkan fasilitas pinjaman tunai senilai Rp2 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Perjanjian pinjaman yang diteken pada 2 Oktober 2020 tersebut memiliki bunga 9,5 persen dengan tenor enam bulan.
Selain itu, Ratna melanjutkan, masih ada target tambahan total kas masuk senilai Rp20 triliun – Rp21 triliun pada sisa tahun ini.
Pendapatan itu akan didapatkan dari pembayaran termin proyek senilai Rp13 triliun – Rp14 triliun dan divestasi beberapa ruas tol milik perseroan senilai Rp7 triliun – Rp8 triliun.
“[Kas masuk] berpotensi dapat mengurangi utang berbunga Waskita sebesar Rp20 triliun – Rp21 triliun,” ujar Ratna.
Sumber Bisnis, edit koranbumn