PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan menggelar dua aksi korporasi yakni penerbitan saham baru dan obligasi. Emiten konstruksi pelat merah ini menargetkan dana segar Rp 17,5 triliun.
Waskita menargetkan, rights issue dapat dilaksanakan pada Desember 2021. Waskita akan menggunakan dana hasil rights issue untuk penyelesaian tujuh ruas tol yang diinvestasikan oleh perusahaan.
Tol tersebut yakni, Tol Becakayu, Cimanggis-Cibitung, Pejagan Pemalang, dan Kayu Agung-Palembang-Betung. Lalu, Tol Ciawi-Sukabumi, Pasuruan-Probolinggo dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar.
Kemudian, untuk penerbitan obligasi akan dilaksanakan lebih cepat yakni pada September 2021. Nilai dana yang ditargetkan bisa didapat dari sini sebesar Rp 5,6 triliun.
Sekretaris Perusahaan WSKT Ratna Ningrum membenarkan rencana dua aksi korporasi yang akan dilakukan WSKT pada periode September-Desember mendatang. Sebelumnya, Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono mengatakan dua aksi korporasi ini merupakan bagian dari skema pemulihan bisnis Waskita.
Pihaknya memperkirakan sesuai dengan porsi penyertaan modal negara (PMN) dan rights issue, Waskita akan mendapatkan dana segar kurang lebih Rp 12 triliun. Rinciannya, PMN senilai Rp 7,9 triliun dan rights issue sebesar Rp 4 triliun.
Ratna menyebutkan, penerbitan obligasi akan dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2022. “Kebutuhan tahun ini sebesar Rp 2,6 triliun,” kata dia.
Obligasi ini diterbitkan dengan adanya jaminan pemerintah (government guarantee) senilai Rp 9,6 triliun berdasarkan PMK No. 211 Tahun 2020. Dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk melakukan pembiayaan kembali obligasi jatuh tempo dan sisanya untuk modal kerja.
Melalui aksi korporasi tersebut dan dengan delapan program penyehatan keuangan Waskita, Ratna berharap rasio dan kondisi keuangan akan terus membaik.
Sumber Kontan, edit koranbumn