PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menargetkan perolehan kontrak baru Rp26 triliun pada 2023 dan pendapatan tumbuh 42 persen jika dibandingkan 2021.
President Director WSKT, Destiawan Soewardjono, mengatakan, untuk 2023 ini, Perseroan menargetkan nilai kontrak baru (NKB) senilai Rp20 triliun – Rp25 triliun ditambah sisa nilai kontrak tahun lalu.
Adapun, untuk pendapatan usaha, WSKT membidik Rp20 triliun-Rp21 triliun atau naik sekitar 42,60 persen dari 2022.
“Kami berharap memasuki tahun 2023 ini, Perseroan bisa mendapatkan proyek-proyek yang tidak hanya prestisius, tapi juga menguntungkan dan tentunya sustainable untuk kinerja keuangan Perseroan ke depannya,” kata Destiawan dalam keterangan resmi, Jumat (10/2/2023).
Destiawan menuturkan target kinerja WSKT pada 2023 terbilang cukup realistis dan tidak muluk sehingga diharapkan dapat dicapai sesuai rencana, selama sesuai dengan GCG dan risiko yang ada.
“Kami juga berharap sekali di tahun ini, Perseroan mendapat tambahan PMN sebesar Rp3 triliun, melalui proses right issue yang tertunda kemarin dengan tambahan partisipasi publik. Untuk itu kami butuh dukungan semua pihak khususnya pemerintah agar harapan-harapan Perseroan bisa tercapai di tahun ini,” ujarnya.
Sepanjang 2022, WSKT terus mengejar nilai kontrak baru dari Ibu Kota Negara (IKN). Pada proyek IKN ini, emiten dengan kode saham WSKT ini memenangkan Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang dan pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.
Waskita juga memenangkan pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan IKN. Kemudian, perusahaan juga memenangkan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di KIPP IKN.
Selain itu, Waskita juga mendapatkan proyek pekerjaan di Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, lalu Perseroan telah melakukan strategic partnership Jalan Tol pada ruas Tol Cimanggis-Cibitung (CCT), Kanci-Pejagan (SMR) dan Pejagan-Pemalang (PPTR).
Dengan proyek-proyek tersebut, pada akhir Desember 2022, Waskita berhasil membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp20,23 triliun.
Destiawan menegaskan ke depan Waskita akan terus mengincar proyek secara selektif di mana pendanaannya akan terus dilakukan pada 2023.
Sumber Bisnis, edit koranbumn