Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menargetkan pelaksanaan rights issue pada November 2022 sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
SVP Corporate Secretary Waskita Novianto Ari Nugroho menjelaskan rights issue atau penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) akan dilaksanakan tahun ini. Sesuai jadwalnya akan mulai proses exercise pada November 2022.
“Prospek penyerapan rights issue kali ini kami lebih optimis dikarenakan Perseroan terus melakukan komunikasi intensif dan sosialisasi ke publik terkait rencana aksi korporasi right issue dan publikasi success story PMN 2021 dan efek positifnya terhadap kinerja Waskita,” paparnya kepada Bisnis, Selasa (23/8/2022).
Emiten bersandi WSKT juga memaksimalkan penyerapan PMN 2021 sesuai dengan rencana prospektus. WSKT bakal menjadi salah satu dari 5 BUMN yang ditargetkan melaksanakan rights issue tahun ini.
“WSKT membuat tahapan-tahapan yang menarik mengenai rights issue agar informasinya lebih mudah diterima oleh publik dan juga pasar modal seperti management roadshow dan deal roadshow dengan investor institusi baik lokal maupun luar negeri terkait right issue ini,” paparnya.
Lebih lanjut, WSKT akan selalu memberikan perkembangan terbaru perusahaan seperti perolehan kontrak, pencapaian 8 arus penyehatan, laba perusahaan, perfoma keuangan seperti AR, interest expand, book order, positif operating cash flow, perbaikan rasio dan lainnya termasuk kasus hukum di anak usaha yang telah diselesaikan.
“WSKT juga bekerja sama dengan broker yang memiliki retail investor base yang besar dalam melakukan webinar atau publikasi melalui berbagai platform media sosial untuk menyampaikan rencana right issue Waskita,” jelasnya.
Selain itu, emiten BUMN karya ini secara konsisten menyiarkan berita-berita baik tentang Waskita untuk menjaga sentimen positif publik terhadap WSKT maupun sektor infrastruktur.
Rencananya, dengan suntikan PMN pada 2022 yang sebesar Rp3 triliun, WSKT menargetkan dapat meraih dana publik dari rights issue sebesar Rp3,9 triliun.
Dengan begitu, total dana yang terkumpul mencapai Rp6,9 triliun. Struktur kepemilikan saham pemerintah pun turun menjadi 66 persen dan publik sebanyak 34 persen.
Dana hasil PMN 2022 akan digunakan salah satunya penyelesaian dua ruas tol yakni proyek tol Kayu Agung-Palembang-Betung sebesar Rp2,004 triliun dan tol Ciawi-Sukabumi sebesar Rp996 miliar.
Apabila publik tidak berhasil menyerap dana rights issue hingga Rp3,9 triliun, WSKT akan mencari alternatif pembiayaan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan penyelesaian proyek.
Sumber Bisnis, edit koranbumn