Dinas Perhubungan Jawa Tengah telah memetakan titik atau lokasi rawan macet di wilayahnya saat arus mudik maupun balik Lebaran 2022. Total terdapat sekitar 54 titik yang dianggap rawan kemacetan dan tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota di Jateng.
Berdasarkan data dari Dishub Jateng, puluhan lokasi rawan macet itu mulai dari Pasar Losari, Simpang 3 Pejagan, Pasar Brebes, Terminal Tegal, Pasar Comal, Pasar Wiradesa Jalan Pemalang, hingga Pasar Tumpah dan ruas Jalan Kaligawe di Kota Semarang.
Selain itu, lokasi rawan macet yang terdapat di jalur pantura Jateng juga terletak di pasar tumpah Demak dan Jepara, perbatasan Kudus-Pati, Jalan Diponegoro Rembang, Pasar Rembang, Swalayan Luwes Blora, dan Pasar Jepon Blora.
Lokasi rawan macet di Jateng juga terdapat di Jalan Jenderal Pol Anton Sujarwo, Banyumanik, Semarang, Jalan Gatot Subroto Ungaran, Jalan Diponegoro Ungaran, perbatasan Bawen-Salatiga, Jalan Kartosuro, Pasar Payaman Magelang, Simpang 3 Keprekan, Simpang 3 Mendut, Simpang 3 Soedirman, Pasar Borobudur yang berada di wilayah Magelang.
Selanjutnya di Pasar Temanggung, Pasar Legi Parakan, Simpang 3 Kretek Wonosobo, ruas jalan perbatasan Banjarnegara dan Wonosobo, Pasar Jladri Kebumen, Simpang 3 Ketawang Jladri, Pasar Karanganyar Kebumen, Kutoarjo, Pasar Sampang Banyumas, perlintasan KA Jeruklegi Cilacap, perlintasan KA Banyumas, Pasar Cilongok Banyumas, Simpang 3 Ajibarang, Pasar Cimangu, Pasar Margasari Tegal, Simpang 3 Yomani Tegal, dan Pasar Banjaran.Sebelumnya, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyebutkan berdasarkan survei Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jateng bakal menjadi lokasi utama tujuan pemudik. Prediksinya, akan ada sekitar 85,5 juta orang yang akan menjalani mudik pada Lebaran 2022. Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 27,5 persen, atau 23,5 juta orang akan melakukan mudik dengan tujuan ke Jateng.
Selain menjadi tujuan utama pemudik, Jateng juga bakal menjadi tempat perlintasan pemudik dengan tujuan wilayah Jatim dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Kurang lebih pemudik ke Jawa Tengah itu 27,5 persen, Jatim 19,6 persen, lalu provinsi lainnya. Perkiraan 23,5 juta orang. Jadi ini cukup serius untuk kita menyiapkan penanganan para pemudik,” kata Ganjar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn