PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan target penjualan hunian berbasis transit oriented development (TOD) masih meleset dari target di semester I 2020 akibat pandemi Covid-19.
Namun WIKA tidak memberikan gambaran lebih jauh mengenai hal tersebut. Mahendra Wijaya, Corporate Secretary WIKA menuturkan, penjualan unit hunian berbasis TOD masih tinggi di kawasan pusat Jakarta.
“Lokasi yang penjualannya lebih tinggi masih di lokasi-lokasi di pusat kota, seperti di Jakarta Timur,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (29/6).
Lebih lanjut, produk hunian TOD WIKA di kawasan Jakarta Timur tersebut adalah Tamansari Equine Pulomas, Jakarta Timur.
Hoshi Michelle Hutabarat, Head of Marketing WIKA Realty menambahkan, hunian TOD di lokasi tersebut sudah sold out di awal tahun dengan harga mulai dari Rp 670 juta per studio.
“Lokasi ini laris karena strategis, akses Pulomas sampai ke Kelapa Gading mudah, ada daerah terbuka hijau 1 hektare. Lalu adanya LRT stasiun sendiri dan terkoneksi dengan MRT dan busway, memiliki Ecopark, dan rasio parkir 1:3,” jelasnya kepada Kontan, Senin (29/6). Hoshi sendiri masih enggan membeberkan jumlah unit yang sudah terjual sepanjang satu semester ini.
Selain lokasi andalan tersebut, WIKA juga memiliki proyek TOD di Tamansari Urbansky di Bekasi yang dibanderol Rp 400 juta.
Mahendra menambahkan, proyek pengembangan hunian berbasis TOD masih sangat potensial dan menarik. WIKA sendiri ke depannya akan fokus menjangkau lokasi strategis lainnya untuk menyasar milenial yang memiliki mobilitas yang tinggi.
“Untuk target semester II masih kami kaji. Kami menilai proyek pengembangan hunian berbasis masih menarik bila semakin dekat dengan stasiun atau moda transportasi massal. Ke depannya, strategi masih akan membangun hunian terjangkau di lokasi TOD dengan menyasar milenial,” imbuhnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn