Emiten kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membidik nilai kontrak baru senilai Rp40 triliun pada 2021.
Target tersebut naik 87,17 persen dari target nilai kontrak baru tahun ini yang senilai Rp21,37 triliun.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan pihaknya optimistis dengan kinerja perseroan pada tahun depan.
“Wika menargetkan kontrak baru sampai dengan Rp40 triliun, naik hampir dua kali lipat dari target tahun ini. Kami optimistis 2021 bisa lebih baik dari tahun ini,” kata Mahendra kepada Bisnis, Selasa (29/12/2020).
Adapun, hingga akhir November 2020, emiten dengan kode saham WIKA ini membukukan nilai kontrak baru senilai Rp18 triliun. Realisasi tersebut mencerminkan ketercapaian target sebesar 84,22 persen dari target tahun ini senilai Rp21,37 triliun.
Beberapa kontrak proyek besar yang didapaktan WIKA tahun ini a.l. pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) produksi 3 dan 4 dengan nilai kontrak sebesar Rp2,8 triliun dan US$180,39 juta.
Dengan menggunakan kurs Rp14.120 per dolar AS, total kontrak tersebut tercatat senilai Rp5,3 triliun.
Selain itu, WIKA juga mendapat proyek lanjutan pembangunan tol Serang-Panimbang senilai Rp938 miliar dan proyek Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara senilai Rp538 miliar.
Di sepanjang tahun pandemi ini, WIKA banyak mendapat kontrak baru dari pengerjaan proyek segmen infrastruktur dan gedung, energi dan industrial plant, industri, serta properti.
Di lantai bursa, saham WIKA ditutup naik 0,50 persen menjadi Rp2.020 per saham. Dalam sebulan terakhir harga WIKA melesat 27,44 persen dengan kapitalisasi pasar Rp18,12 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumnb