Emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 18 triliun sejak awal tahun sampai dengan Selasa (24/11). Jumlah tersebut setara 84,51% dari target kontrak baru WIKA tahun ini yang sebesar Rp 21,3 triliun.
Padahal, per Oktober 2020, WIKA mengantongi kontak baru sebesar Rp 10,6 triliun atau 50% dari target. Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Wijaya mengatakan, peningkatan pesat ini terjadi karena pada bulan November 2020, pihaknya memperoleh kontrak besar
“Ada dua kontrak yang nilainya besar. Satu kontrak lebih dari Rp 5 triliun dan satu lagi lebih dari Rp 1 triliun. Ditambah juga dengan kontrak-kontrak lainnya,” ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/11).
Sementara itu, berdasarkan jenis proyeknya, kontrak baru yang WIKA dapatkan sepanjang tahun ini paling besar berasal dari bidang infrastruktur dan gedung, yakni Rp 7,8 triliun. Disusul bidang energi Rp 5,6 triliun, industri atau fabrikasi sebesar Rp 4 triliun, dan sisanya properti.
Mahendra mengungkapkan, WIKA yakin dapat mencapai bahkan melampaui target nilai kontrak baru tahun ini yang sebesar Rp 21,3 triliun. Pasalnya ada sejumlah tender yang masih WIKA ikuti. “Saat ini kami masih mengikuti beberapa tender dengan nilai total kontrak sekitar Rp 10 triliun,” kata Mahendra.
Sumber Kontan , edit koranbumn