PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan rencana konsolidasi bisnis hotel milik lima badan usaha milik negara (BUMN).
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyatakan pihaknya mengapresiasi rencana konsolidasi tersebut. Ia mengatakan siap perseroan mengikuti arahan dan menjalankan strategi dalam pembentukan holding hotel pelat merah itu.
“Kami menyatakan kesiapan dalam menjalankan kebijakan tersebut,” katanya
Sebelumnya diberitakan, lima BUMN telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengonsolidasikan lini bisnis hotel milik masing-masing.
Kelima perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Hotel Indonesia Natour (Persero)/HIN, PT Pertamina (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Pegadaian (Persero).
Adapun bisnis hotel emiten berkode saham WIKA tersebut dilakukan oleh anak usahanya yakni PT Wijaya Karya Realty atau Wika Realty. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 2000 yang juga melayani bidang pembangunan serta pengelolaan perkantoran dan perumahan.
PT Wika Realty adalah entitas anak yang sahamnya digenggam oleh PT Wijaya Karya sebanyak 93,05 persen.
Sementara itu, penelusuran laporan keuangan Wika Realty pada 2019 menunjukkan, perusahaan tersebut memiliki dan mengelola sebanyak 7 hotel yang tersebar di Pulau Jawa, Sulawesi dan Bali.
Di Jakarta dan sekitarnya, Wika Realty memiliki Best Western Premiere The Hive Hotel, Jakarta dan Kyriad Hotel Airport Tangerang
Di Pulau Jawa selain Jabodetabek, perusahaan memiliki portofolio berupa Best Western Papilio Hotel di Surabaya, dan Best Western Premiere La Grande Hotel yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
Sementara di Pulau Bali dan Sulawesi, Wika Realty masing-masing memiliki Wyndham Tamansari Jivva Resort dan Golden Tulip Jineng Resort Bali serta Best Western The Lagoon Manado Hotel.
Pada laporan tersebut juga tercatat, keuntungan perusahaan yang didapat dari sektor hotel menunjukkan tren kenaikan. Pada akhir 2019, Wika Realty mengantongi penjualan Rp172,75 miliar dari total penjualan Rp1,48 triliun.
Angka tersebut tumbuh 0,58 persen bila dibandingkan dengan torehan pada 2018 senilai Rp172,02 miliar dari total penjualan Rp1,35 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn