PT Wijaya Karya Tbk. bersiap melepas kepemilikan saham di PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, badan usaha jalan tol Surabaya—Mojokerto untuk menghimpun dana guna membiayai ruas baru.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) Tumiyana mengatakan bahwa perseroan menargetkan divestasi di ruas tol Surabaya—Mojokerto (Sumo) bisa tuntas tahun ini.
Di ruas tol tersebut, WIKA memiliki saham 20%, sisanya dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk. sebesar 55% dan PT Moeladi 25%.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), ruas Sumo sepanjang 36,27 kilometer beroperasi secara bertahap, mulai dari 2011, 2016, dan 2017.
PT Jasamarga Surabaya Mojokerto memiliki konsesi pengusahaan jalan tol selama 42 tahun dan baru berakhir pada 2049.
Tumiyana menjelaskan bahwa divestasi merupakan bagian dari strategi WIKA dalam investasi di jalan tol.
Dengan divestasi, WIKA bakal mendapat penambahan ekuitas baru yang selanjutnya bisa digunakan untuk mendanai investasi di proyek lain.
“Saat kami jual, itu peningkatan ekuitas. Kami enggak mau nunggu lama-lama karena di [bisnis] tol, 5 tahun itu masih bleeding [berdarah-darah/rugi],” ujarnya ketika berkunjung ke Bisnis Indonesia, Rabu (17/10/2018).
Berdasarkan laporan keuangan WIKA per Juni 2018, perseroan telah menanamkan modal Rp2014,14 miliar di PT Jasamarga Surabaya Mojokerto. Total investasi pembangunan tol Sumo mencapai Rp3,79 triliun.
Sumber Bisnis.com