PT Wijaya Karya Beton Tbk. akan menggenjot perolehan kontrak baru pada Oktober 2018 untuk mengejar target kontrak baru Rp7,56 triliun pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton Yuherni Sisdwi mengungkapkan perseroan telah mendapatkan sejumlah proyek hingga September 2018. Kontrak baru yang dikantongi perseroan di antaranya fly over Teluk Lamong Gresik Rp48,80 miliar, Tol Balikpapan Samarinda Paket 234 Rp81,37 miliar, dan Jembatan Sungai Tondano, Loan Toll Manado—Bitung Rp86,42 miliar.
Dari sisi komposisi perolehan proyek sampai dengan September 2018, swasta menjadi kontributor terbesar kontrak baru perseroan sebesar 39,56%. Posisi selanjutnya ditempati kontrak dari induk usah 32,98%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 21,65%, dan pemerintah 5,81%.
Adapun, jenis pekerjaan infrastruktur masih mendominasi perolehan kontrak dengan 69,66% sampai dengan September 2018 disusul energi 21,79%, industri 2,78%, properti 5,26%, dan tambang 0,51%.
“Total yang sudah diperoleh sampai dengan September 2018 senilai Rp5,04 triliun,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (1/10/2018).
Dengan demikian, emiten berkode saham WTON itu telah merealisasikan 66,66% dari target kontrak baru 2018. Jumlah yang diincar entitas anak PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. itu senilai Rp7,56 triliun.
Untuk mengejar target pada kuartal IV 2018, Yuherni menyebut fokus perseroan yakni proyek yang dapat diperoleh pada Oktober 2018. Hal itu agar segera berdampak terhadap penjualan tahun ini.
“Bila diperoleh mendakati akhir tahun maka agak sulit bagi perusahaan untuk meraih target penjualan tahun ini. Jadi, diharapkan kontrak baru diperoleh Oktober 2018 sehingga bisa dikejar penjualan November 2018 dan Desember 2018” jelasnya.
Dia menyatakan optimistis WTON dapat mencapai target yang dipasang pada 2018. Pasalnya, perseroan telah mengetahui secara jelas sejumlah proyek yang akan dikerjakan.
Sebagai catatan, pada 2017, realisasi nilai kontrak baru perseroan mencapai Rp7,1 triliun atau melebihi target yang dipasang Rp6,3 triliun. Porsi penjualan WTON tahun lalu kepada konsolidasi induk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. berkisar 25%.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, WTON akan menambah jalur produksi baru. Angka investasi yang dikucurkan berkisar Rp35 miliar.
Perseroan tidak menutup kemungkinan akan melakukan penambahan kapasitas produksi pada semester II/2018. Hal itu sejalan dengan ketersedian beberapa pabrik yang memiliki lahan untuk dikembangkan.
Pada semester I/2018, WTON mengantongi pendapatan Rp2,59 triliun. Jumlah itu naik 30,03% dari periode sebelumnya Rp1,99 triliun.
Dari situ, perseroan mengantongi laba bersih Rp160,53 miliar. Pencapaian itu tumbuh 17,21% dibandingkan dengan Rp136,96 miliar pada semester I/2017.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham WTON menguat 6 poin atau 1,65% ke level Rp370 per saham. Total kapitalisasi pasar yang dimiliki Rp3,22 triliun dan price earning ratio sebesar 10,00 kali.
Sumber bisnis.com