Selain itu, Nopian menyatakan strategi tersebut juga untuk mengejar target pertumbuhan rata-rata majemuk perseroan pada 2020—2024 sekitar 20 persen. Walaupun pasar konstruksi nasional melambat selama 2 tahun berturut-turut, Nopian optimistis pihaknya dapat mencapai target tersebut.
“[Ini] masih logis kalau diarahkan growth ke sana dengan pasar seperti ini karena pasar-pasar konstruksi yang ada masih memungkinkan untuk digarap,” ucapnya.
Dari jenis infrastruktur, Nopian menyatakan pihaknya akan mengejar proyek-proyek konstruksi gedung oleh pihak swasta. Maka dari itu, Wika Kobe menargetkan akan memperbesar kontribusi beton pracetak untuk gedung hingga 2024.
Wika Kobe memiiki tiga lini bisnis, yakni beton pracetak untuk infrastruktur jalan, terowongan, dan gedung. Sejauh ini, beton pracetak untu konstruksi jalan dan jembatan mendominasi portofolio perseroan.
Nopian menargetkan komposisi ketiga lini bisnis tersebut terhadap portofolio perseroan akan merata atau masing-masing sekitar 33 persen.
“Sampai kuartal I/2021, [portofolio perseroan] masih didominasi konstruksi jala layang. [Proyek terowongan untuk proyek] mass rapid transit mungkin akan masuk pada kuartal III/2021,” katanya.
Adapun, pasar konstruksi yang dimaksud Nopian adalah proyek konstruksi yang berasal dari perusahaan swasta nasional. “Bukan [proyek konstruksi dari perusahaan] swasta umum, tapi swasta yang memutuskan untuk mulai bergerak pada saat pandemi.”
Dari jenis infrastruktur, Nopian menyatakan pihaknya akan mengejar proyek-proyek konstruksi gedung oleh pihak swasta. Maka dari itu, Wika Kobe menargetkan akan memperbesar kontribusi beton pracetak untuk gedung hingga 2024.
Wika Kobe memiiki tiga lini bisnis, yakni beton pracetak untuk infrastruktur jalan, terowongan, dan gedung. Sejauh ini, beton pracetak untu konstruksi jalan dan jembatan mendominasi portofolio perseroan.
Nopian menargetkan komposisi ketiga lini bisnis tersebut terhadap portofolio perseroan akan merata atau masing-masing sekitar 33 persen.
“Sampai kuartal I/2021, [portofolio perseroan] masih didominasi konstruksi jala layang. [Proyek terowongan untuk proyek] mass rapid transit mungkin akan masuk pada kuartal III/2021,” katanya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn