PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tahun ini berpotensi menerima pendapatan sekitar Rp 3 triliun-Rp 4 triliun dari penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Dalam proyek ini WIKA memiliki porsi pengerjaan sebesar 30% atau setara Rp 15 triliun, dengan waktu pengerjaan hingga pertengahan 2022. Proses pengerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung hingga saat ini telah mencapai 63%.
“Di 2021 ini kan pengerjaan kereta cepat akan mencapai 85% sehingga ada tambahan sekitar 15% total nilai yang jadi porsi WIKA dari Rp 15 triliun tersebut,” jelas Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya, Rabu (13/1).
Kereta Cepat Jakarta Bandung ini memiliki panjang trase 142,3 km dan memiliki empat stasiun yaitu Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar. Berdasarkan catatan Kontan, total nilai kontrak proyek ini mencapai US$ 4,7 miliar.
Proyek ini digarap oleh tujuh perusahaan yaitu China Railway International, WIKA, China Rail Way Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, CRCC Wingdao Sifang Co Ltd, China Railway Signal & Communication Corporation dan The Third Railway Survey Design Institute Group Corporation.
Di tahun 2021, WIKA menargetkan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 26,25 triliun dan laba bersih Rp 1,05 triliun. Adapun perolehan kontrak baru ditargetkan sebesar Rp 40,13 triliun. Target tersebut meningkat dibandingkan dengan proyeksi pendapatan di tahun 2020 yang sebesar Rp 16,93 triliun, laba bersih Rp 208 miliar dan kontrak baru Rp 21,37 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn