Hasil penelitian beberapa ahli salah satunya yaitu Matthias Dom, Bundesanstalt fur Geowissenschaften und Rohstoffe (BGR) Jerman, bahwa penurunan tanah di Kota Semarang pada tahun 2016, sudah sangat kritis, beberapa titik sudah mencapai rata-rata 16 cm/tahun seperti di daerah Genuk dan Kaligawe, daerah Bandarharjo, Tanah Mas dan Pelabuhan mencapai 6-12 cm/tahun, dan daerah sebelah Barat Banjir Kanal Barat sebesar 4-6 cm/tahun. Adapun penyebab utama penurunan tanah antara lain beban berat diatas tanah yang berlebihan (overburden), bukaan bawah tanah akibat aktifitas tambang, dan pengambilan air tanah yang sangat tinggi khususnya untuk kebutuhan industri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri, pada pasal 39 ayat 1 huruf c, bahwa setiap Perusahaan Industri di dalam Kawasan Industri wajib memelihara daya dukung lingkungan sekitar kawasan termasuk tidak melakukan pengambilan air tanah.
Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) atau PT KIW sebagai pengelola Kawasan Industri Wijayakusuma sadar bahwa apabila industri-industri di dalam KIW kebutuhan airnya dipenuhi dengan mengambil air tanah secara terus menerus dan berlebihan hal tersebut akan menyumbang terjadinya percepatan penurunan tanah di Kota Semarang khususnya di daerah Tugu dan sekitarnya, yang pada ujungnya akan berdampak pada timbulnya rob dan masalah banjir.
Suatu keniscayaan bahwa PT KIW sebagai pengelola bertekad mempelopori pembangunan Kawasan Industri yang ramah lingkungan di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang dengan melakukan tindakan menghentikan pengambilan air bawah tanah dan beralih ke penggunaan air permukaan untuk memenuhi kebutuhan air bagi industri.
Dimulai pada tahun 2015 bekerjasama dengan PT Dain Celicani Citra Cemerlang, salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pengolahan air bersih yang sudah berpengalaman, PT KIW mulai merencanakan membangun Water Treatment Plant (WTP) di atas lahan seluas 1,4 Ha dengan nilai investasi sebesar Rp 32,9 miliar. WTP yang diberi nama WTP Tirta Wijayakusuma tersebut mengolah air baku dari sumber air yang diambil dari sungai Banjir Kanal Barat, dimana air baku dari Banjir Kanal Barat tersebut dialirkan melalui pipa sejauh 10 km menuju Pond yang dibangun di dalam KIW, air baku tersebut kemudian diolah dengan teknologi canggih dan menghasilkan air bersih.
Sejak tanggal 2 Mei 2018 WTP tersebut sudah mulai berproduksi dengan kapasitas air bersih yang dihasilkan sebesar 50 LPS (Liter Per Second) atau sebesar 4.320 m3 perhari, kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan hingga mencapai 150 LPS. Kapasitas air yang dihasilkan tersebut akan mampu untuk mencukupi kebutuhan air bagi industri-industri di KIW bahkan untuk industri di sekitar KIW. Hasil dari analisa laboratorium Sucofindo di dapat bahwa air bersih hasil olahan WTP KIW tersebut sudah memenuhi seluruh parameter standar air bersih berdasarkan Permenkes nomor: 416 tahun 1990.
Pada tanggal 23 Mei 2018 bertempat di Komplek WTP Tirta Wijayakusuma, produksi air bersih tersebut diresmikan oleh President Director PT KIW (Persero) Rachmadi Nugroho dengan penandatanganan prasasti, didampingi Director of Operations Ahmad Fauzie Nur, Director of Finance Slamet Wahyu Hidayat, dan David Suryabara sebagai Direktu PT Dain Celicani Citra Cemerlang, serta disaksikan oleh Board of Commissioner PT KIW (Persero) Ihwan Sudrajat sebagai Komisaris Utama, Anton santosa sebagai Komisaris, serta para Pemegang Saham PT KIW (Persero) yaitu perwakilan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Sedangkan tamu undangan yang hadir pada peresmian tersebut antara lain Pejabat dari lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Tokoh Masyarakat, para Tenant di KIW, Para Pengusaha disekitar KIW, dan mitra bisnis PT KIW.
Moment yang bersejarah pada acara tersebut adalah secara simbolis mulai tanggal 23 Mei 2018 dilakukan penutupan secara permanen Sumur-Sumur Dalam milik PT KIW yang dilakukan oleh Teguh Winarno Staf Ahli Gubernur Bidang Pengembangan Energi, sehingga mulai saat itu pula seluruh kebutuhan air bersih untuk industri di dalam KIW dipenuhi dengan air permukaan, dengan dioperasionalkannya WTP Tirta Wijayakusuma ini maka semua kebutuhan air untuk produksi akan terjamin pasokannya, dan mulai saat ini pelayanan air bersih ditingkatkan menjadi 24 jam non stop dari yang sebelumnya hanya terlayani selama 17 jam per hari. Sistem pengolahan air permukaan pun diolah dengan teknologi tinggi dengan proses Koagulasi, Flocculasi, Sedimentasi, dan Filtrasi.
Harapan kami dengan adanya WTP Tirta Wijayakusuma ini dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan dalam pelayanan kepada para Tenant di KIW yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.
PT KIW (Persero) juga akan melayani kebutuhan air bersih kepada semua pihak yang berada di luar Kawasan Industri Wijayakusuma melalui anak perusahaan yang bernama PT Putera Wijayakusuma Sakti (PWS).
Sumber Situs Web KIW