• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Jumat, 4 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Akhir Polemik Data Beras

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita
0
0
SHARES
22
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

CIO Danantara, Pandu Sjahrir Fokus Mengkonsolidasikan 889 BUMN Satu Komando

Digitalisasi Pengadaan di Sektor Aviasi dan Pariwisata melalui PaDi UMKM

Siap Wujudkan Arahan Presiden Prabowo Subianto: KEK Kesehatan Akan Diperluas ke Wilayah

Produksi beras nasional menjadi data strategis karena menyangkut kebutuhan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Pemerintah pada 22 Oktober 2018 secara resmi mengumumkan produksi beras nasional tahun 2018 sebesar 56,54 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 32,42 juta ton beras. Hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut diharapkan menjadi tolak ukur kebijakan pemerintah untuk menentukan cadangan beras domestik dalam rangka ketahanan pangan nasional.
Polemik data beras kerap berulang ketika adanya kebijakan impor beras. Kementerian Perdagangan di satu sisi menyatakan bahwa impor beras untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran sehingga tidak terjadi kerawanan pangan dan menekan laju inflasi. Untuk Bulog dan Kementerian Pertanian, impor beras sebagai salah satu pertanda tidak tercapainya ketahanan pangan dan swasembada beras nasional. Dengan dikeluarkannya data produksi beras menjadikan akhir dari polemik baik di institusi pemerintah maupun di masyarakat.
Sebelumnya, perkiraan Kementerian Pertanian potensi luas panen tahun 2018 mencapai 15,99 juta hektar dengan perkiraan produksi 83,03 juta GKG atau setara 46,5 juta ton beras. Menurut Kementan terjadi surplus beras mencapai 13,03 juta ton sehingga impor beras tidak perlu dilakukan mengingat cadangan beras lebih dari cukup untuk menghidupi penduduk Indonesia sekitar 265 juta selama 6 bulan ke depan.
Perhitungan data produksi gabah dan beras oleh Kementan bukan tanpa dasar, yakni dengan metode data historis dari tahun 2007 digunakan untuk memprediksi data produksi beras walaupun BPS dari tahun 2015 tidak mempublikasikannya. Sehingga data beras menjadi tidak akurat dan menjadi polemik dalam masalah tata niaga beras nasional.
Jalan panjang demi memperbaiki data produksi beras nasional dilakukan dari tahun 2015. BPS bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Badan Informasi Geospasial (BIG) mengembangkan metode baru bernama Kerangka Sampel Area (KSA). Metode KSA didefinisikan sebagai teknik pendekatan penyampelan yang menggunakan area lahan sebagai unit enumerasi. Sistem ini berbasis teknologi sistem informasi geografi (SIG), penginderaan jauh, teknologi informasi, dan statistika yang saat ini sedang diimplementasikan di Indonesia untuk perolehan data dan informasi pertanian tanaman pangan khususnya produksi padi.
Pendekatan KSA diharapkan mampu menjawab penyediaan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk mendukung perencanaan program ketahanan pangan nasional. Hasil metode KSA menunjukkan luas baku sawah tahun ini hanya 7,1 juta hektar atau turun 650 ribu hektar dari tahun 2013 yang luasnya masih 7,75 juta hektar. Gencarnya pembangunan ekonomi seperti pembangunan infrastruktur, bandara, perumahan, pabrik dan lainnya menjadi penyebab berkurangnya luas baku sawah. Jika dalam perhitungan produksi gabah/beras tidak mengikutkan faktor koreksi luas lahan akan menyebabkan luas tanam dan luas panen hasilnya akan bias.
Sebelumnya untuk menentukan luas panen ditentukan secara manual dan berjenjang, sehingga secara objektivitas sangat diragukan validitasnya. Metode KSA melalui pengamatan segmen dengan teknologi informasi menghasilkan luas panen dengan akurasi tinggi. Dari angka luas baku sawah tersebut, luas panen yang berhasil direkam adalah 10,9 juta hektar. Berdasarkan luas potensi panen sepanjang 2018 dan produktivitas hasil ubinan, diperkirakan potensi produksi GKG mencapai 56,54 juta ton atau setara 32,42 juta ton beras.
Berdasarkan konsumsi beras baik secara langsung di tingkat rumah tangga maupun konsumsi tidak langsung setiap tahun dilakukan pemutakhiran melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Menurut BPS, untuk tahun 2017 adalah 111,58 kg/kapita/tahun atau 29,57 juta ton/tahun. Dengan demikian, bila diasumsikan konsumsi beras yang telah disesuaikan untuk tahun 2018 sama dengan 2017, maka selama 2018 terjadi surplus beras sebesar 2,85 juta ton.
Dari data di atas, konsumsi beras penduduk Indonesia secara nasional sebesar 2,46 juta per bulan yang harus bisa dijangkau dan tersedia di pasaran. Dengan asumsi surplus beras sekitar 2,85 juta ton hanya mencukupi 1 bulan untuk makan penduduk Indonesia. Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi, bahkan dapat bergejolak secara sosial dan politik apabila ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan ketahanan nasional.
Selain sebagai ketahanan pangan nasional, defisit jumlah cadangan beras akan mempengaruhi harga beras sehingga potensi inflasi akan meningkat. Semakin harga beras naik maka akan naik pula garis kemiskinan, karena porsi pengeluaran penduduk adalah pembelian beras. BPS mencatat pengaruh beras terhadap garis kemiskinan di perkotaan sebesar 20,95 persen, sedangkan di perdesaan sebesar 26,79 persen. Jika tidak diimbangi dengan daya beli masyarakat yang meningkat, harga beras yang tinggi akan menjadi variabel penentu meningkatnya jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Berdasarkan data impor beras yang akan dilakukan sepanjang 2018 sebesar 2 juta ton ditambah dengan surplus beras sebesar 2,85 juta ton, maka cadangan beras nasional mencapai 4,85 juta ton atau hanya cukup untuk konsumsi dua bulan ke depan. Misalkan untuk keperluan cadangan beras supaya mencukupi konsumsi beras selama enam bulan ke depan, maka perlu beras sebesar 14,76 juta ton sehingga masih defisit 9,71 juta ton secara nasional.
Lebarnya deviasi antara data yang ada di Kementerian Pertanian dengan hasil metode KSA oleh BPS harus disikapi secara bijak oleh pemerintah. Kebijakan impor untuk menutupi defisit cadangan beras nasional juga harus dilakukan hati-hati, karena akan mengakibatkan jatuhnya harga gabah di tingkat petani produsen. Di lain pihak petani sebagai penghasil padi tidak pernah merasakan keuntungan dari kenaikan harga padi karena ketika gabah atau beras naik, Bulog pun melakukan intervensi pasar. Hasilnya petani tetap sebagai pejuang beras yang sulit mendapatkan keuntungan rupiah demi memperbaiki kehidupannya.
Saebani KSK & Statistisi Ahli di BPS Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
Sumber situs web Bulog

Previous Post

Makna Tugu Mandala di the Nusa Dua

Next Post

PGN Kembali Torehkan Prestasi di Bidang HRD

Related Posts

Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

CIO Danantara, Pandu Sjahrir Fokus Mengkonsolidasikan 889 BUMN Satu Komando

4 Juli 2025
UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020
Berita

Digitalisasi Pengadaan di Sektor Aviasi dan Pariwisata melalui PaDi UMKM

4 Juli 2025
Simbol Era Kemandirian, Logo Baru Kementerian BUMN
Berita

Siap Wujudkan Arahan Presiden Prabowo Subianto: KEK Kesehatan Akan Diperluas ke Wilayah

4 Juli 2025
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM
Berita

79 Tahun BNI “Menemani Tiap Langkahmu”

4 Juli 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani Proyeksikan Danantara akan Dapat Pendanaan Asing Rp 162 Triliun pada Bulan Juli Ini

4 Juli 2025
Buyback Saham, BUMN Tambang Berencana Lakukan dalam Waktu Dekat
Berita

MIND ID Perkuat Komitmen Keberlanjutan dengan Inovasi Strategis

4 Juli 2025
Next Post

PGN Kembali Torehkan Prestasi di Bidang HRD

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

12 Putra-putri Papua Ikuti Program Induksi Perekrutan Pupuk Indonesia

Dukung Jaksa Garda Desa, Pupuk Indonesia Berikan Pendampingan Pertanian untuk Empat Daerah di Banten

6 hari ago
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Krakatau Steel Terkini

5 hari ago
Taspen Dorong Peningkatan Layanan Digital Bagi Peserta

Fary Djemi Francis Menjadi Komisaris Utama dan Komisaris Independen TASPEN

6 hari ago
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

CIO Danantara, Pandu Sjahrir Fokus Mengkonsolidasikan 889 BUMN Satu Komando

6 jam ago
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

CIO Danantara, Pandu Sjahrir Fokus Mengkonsolidasikan 889 BUMN Satu Komando

by redaksi
4 Juli 2025
0

Chief Investment Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Pandu Sjahrir, mengungkapkan ambisinya untuk mengkonsolidasikan sebanyak 889 perusahaan...

Read more
UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020

Digitalisasi Pengadaan di Sektor Aviasi dan Pariwisata melalui PaDi UMKM

4 Juli 2025
Simbol Era Kemandirian, Logo Baru Kementerian BUMN

Siap Wujudkan Arahan Presiden Prabowo Subianto: KEK Kesehatan Akan Diperluas ke Wilayah

4 Juli 2025
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM

79 Tahun BNI “Menemani Tiap Langkahmu”

4 Juli 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani Proyeksikan Danantara akan Dapat Pendanaan Asing Rp 162 Triliun pada Bulan Juli Ini

4 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In