• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Kamis, 24 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Akhir Polemik Data Beras

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita
0
0
SHARES
15
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

Dorong Ekonomi Kerakyatan, Pegadaian Hadirkan Beasiswa untuk Wirausaha Muda Terpilih

BNI Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP, Dukung Program 3 Juta Rumah Pemerintah

CEO Danantara, Rosan Roeslani Ungkap Kepercayaan Investor Berikan Pinjaman Pendanaan Investasi senilai Rp163,14 triliun dari 12 Bank Asing

Produksi beras nasional menjadi data strategis karena menyangkut kebutuhan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Pemerintah pada 22 Oktober 2018 secara resmi mengumumkan produksi beras nasional tahun 2018 sebesar 56,54 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 32,42 juta ton beras. Hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut diharapkan menjadi tolak ukur kebijakan pemerintah untuk menentukan cadangan beras domestik dalam rangka ketahanan pangan nasional.
Polemik data beras kerap berulang ketika adanya kebijakan impor beras. Kementerian Perdagangan di satu sisi menyatakan bahwa impor beras untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran sehingga tidak terjadi kerawanan pangan dan menekan laju inflasi. Untuk Bulog dan Kementerian Pertanian, impor beras sebagai salah satu pertanda tidak tercapainya ketahanan pangan dan swasembada beras nasional. Dengan dikeluarkannya data produksi beras menjadikan akhir dari polemik baik di institusi pemerintah maupun di masyarakat.
Sebelumnya, perkiraan Kementerian Pertanian potensi luas panen tahun 2018 mencapai 15,99 juta hektar dengan perkiraan produksi 83,03 juta GKG atau setara 46,5 juta ton beras. Menurut Kementan terjadi surplus beras mencapai 13,03 juta ton sehingga impor beras tidak perlu dilakukan mengingat cadangan beras lebih dari cukup untuk menghidupi penduduk Indonesia sekitar 265 juta selama 6 bulan ke depan.
Perhitungan data produksi gabah dan beras oleh Kementan bukan tanpa dasar, yakni dengan metode data historis dari tahun 2007 digunakan untuk memprediksi data produksi beras walaupun BPS dari tahun 2015 tidak mempublikasikannya. Sehingga data beras menjadi tidak akurat dan menjadi polemik dalam masalah tata niaga beras nasional.
Jalan panjang demi memperbaiki data produksi beras nasional dilakukan dari tahun 2015. BPS bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Badan Informasi Geospasial (BIG) mengembangkan metode baru bernama Kerangka Sampel Area (KSA). Metode KSA didefinisikan sebagai teknik pendekatan penyampelan yang menggunakan area lahan sebagai unit enumerasi. Sistem ini berbasis teknologi sistem informasi geografi (SIG), penginderaan jauh, teknologi informasi, dan statistika yang saat ini sedang diimplementasikan di Indonesia untuk perolehan data dan informasi pertanian tanaman pangan khususnya produksi padi.
Pendekatan KSA diharapkan mampu menjawab penyediaan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk mendukung perencanaan program ketahanan pangan nasional. Hasil metode KSA menunjukkan luas baku sawah tahun ini hanya 7,1 juta hektar atau turun 650 ribu hektar dari tahun 2013 yang luasnya masih 7,75 juta hektar. Gencarnya pembangunan ekonomi seperti pembangunan infrastruktur, bandara, perumahan, pabrik dan lainnya menjadi penyebab berkurangnya luas baku sawah. Jika dalam perhitungan produksi gabah/beras tidak mengikutkan faktor koreksi luas lahan akan menyebabkan luas tanam dan luas panen hasilnya akan bias.
Sebelumnya untuk menentukan luas panen ditentukan secara manual dan berjenjang, sehingga secara objektivitas sangat diragukan validitasnya. Metode KSA melalui pengamatan segmen dengan teknologi informasi menghasilkan luas panen dengan akurasi tinggi. Dari angka luas baku sawah tersebut, luas panen yang berhasil direkam adalah 10,9 juta hektar. Berdasarkan luas potensi panen sepanjang 2018 dan produktivitas hasil ubinan, diperkirakan potensi produksi GKG mencapai 56,54 juta ton atau setara 32,42 juta ton beras.
Berdasarkan konsumsi beras baik secara langsung di tingkat rumah tangga maupun konsumsi tidak langsung setiap tahun dilakukan pemutakhiran melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Menurut BPS, untuk tahun 2017 adalah 111,58 kg/kapita/tahun atau 29,57 juta ton/tahun. Dengan demikian, bila diasumsikan konsumsi beras yang telah disesuaikan untuk tahun 2018 sama dengan 2017, maka selama 2018 terjadi surplus beras sebesar 2,85 juta ton.
Dari data di atas, konsumsi beras penduduk Indonesia secara nasional sebesar 2,46 juta per bulan yang harus bisa dijangkau dan tersedia di pasaran. Dengan asumsi surplus beras sekitar 2,85 juta ton hanya mencukupi 1 bulan untuk makan penduduk Indonesia. Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi, bahkan dapat bergejolak secara sosial dan politik apabila ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan ketahanan nasional.
Selain sebagai ketahanan pangan nasional, defisit jumlah cadangan beras akan mempengaruhi harga beras sehingga potensi inflasi akan meningkat. Semakin harga beras naik maka akan naik pula garis kemiskinan, karena porsi pengeluaran penduduk adalah pembelian beras. BPS mencatat pengaruh beras terhadap garis kemiskinan di perkotaan sebesar 20,95 persen, sedangkan di perdesaan sebesar 26,79 persen. Jika tidak diimbangi dengan daya beli masyarakat yang meningkat, harga beras yang tinggi akan menjadi variabel penentu meningkatnya jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Berdasarkan data impor beras yang akan dilakukan sepanjang 2018 sebesar 2 juta ton ditambah dengan surplus beras sebesar 2,85 juta ton, maka cadangan beras nasional mencapai 4,85 juta ton atau hanya cukup untuk konsumsi dua bulan ke depan. Misalkan untuk keperluan cadangan beras supaya mencukupi konsumsi beras selama enam bulan ke depan, maka perlu beras sebesar 14,76 juta ton sehingga masih defisit 9,71 juta ton secara nasional.
Lebarnya deviasi antara data yang ada di Kementerian Pertanian dengan hasil metode KSA oleh BPS harus disikapi secara bijak oleh pemerintah. Kebijakan impor untuk menutupi defisit cadangan beras nasional juga harus dilakukan hati-hati, karena akan mengakibatkan jatuhnya harga gabah di tingkat petani produsen. Di lain pihak petani sebagai penghasil padi tidak pernah merasakan keuntungan dari kenaikan harga padi karena ketika gabah atau beras naik, Bulog pun melakukan intervensi pasar. Hasilnya petani tetap sebagai pejuang beras yang sulit mendapatkan keuntungan rupiah demi memperbaiki kehidupannya.
Saebani KSK & Statistisi Ahli di BPS Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
Sumber situs web Bulog

Previous Post

Makna Tugu Mandala di the Nusa Dua

Next Post

PGN Kembali Torehkan Prestasi di Bidang HRD

Related Posts

Kolaborasi Dahana – Pegadaian Gelar TMO Chapter Februari 2020
Berita

Dorong Ekonomi Kerakyatan, Pegadaian Hadirkan Beasiswa untuk Wirausaha Muda Terpilih

24 Juli 2025
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM
Berita

BNI Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP, Dukung Program 3 Juta Rumah Pemerintah

24 Juli 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

CEO Danantara, Rosan Roeslani Ungkap Kepercayaan Investor Berikan Pinjaman Pendanaan Investasi senilai Rp163,14 triliun dari 12 Bank Asing

24 Juli 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

BRI Salurkan KUR Rp83,38 triliun, Pertanian Jadi Motor Utama

24 Juli 2025
Simbol Era Kemandirian, Logo Baru Kementerian BUMN
Berita

Menteri BUMN, Erick Thohir Ungkap Danantara Selaras dengan Semangat Berdikari

24 Juli 2025
Kejar Laba Tahun Ini, Indofarma Fokus Penjualan Alkes di Kuartal I/2020
Anak Perusahaan

Bio Farma Group Dukung Anak Usaha Perluas Ekspor Farmasi: Indofarma Ekspor Produk Farmasi Ke Afghanistan

24 Juli 2025
Next Post

PGN Kembali Torehkan Prestasi di Bidang HRD

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

12 Putra-putri Papua Ikuti Program Induksi Perekrutan Pupuk Indonesia

Diresmikan Presiden Prabowo, Pupuk Indonesia Optimis Koperasi Desa Merah Putih Jadi Motor Wujudkan Swasembada Pangan

1 hari ago
Antam Klaim Siap Kelola, Terkait Titipan Aset dari Kejagung

Tunjukkan Fundamental Keuangan yang Kuat, ANTAM Bagikan 100% Laba Bersih 2024 Sebagai Dividen

4 hari ago
Tahun 2020, Jasa Marga Fokus Selesaikan 5 Ruas Tol

Direktur Utama Jasa Marga Pastikan Pembangunan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana

2 hari ago
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM

BNI Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP, Dukung Program 3 Juta Rumah Pemerintah

4 jam ago
Kolaborasi Dahana – Pegadaian Gelar TMO Chapter Februari 2020
Berita

Dorong Ekonomi Kerakyatan, Pegadaian Hadirkan Beasiswa untuk Wirausaha Muda Terpilih

by redaksi
24 Juli 2025
0

PT Pegadaian melalui Divisi ESG kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan wirausaha muda di Indonesia dengan menyelenggarakan program Beasiswa Wirausaha...

Read more
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM

BNI Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP, Dukung Program 3 Juta Rumah Pemerintah

24 Juli 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

CEO Danantara, Rosan Roeslani Ungkap Kepercayaan Investor Berikan Pinjaman Pendanaan Investasi senilai Rp163,14 triliun dari 12 Bank Asing

24 Juli 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

BRI Salurkan KUR Rp83,38 triliun, Pertanian Jadi Motor Utama

24 Juli 2025
Simbol Era Kemandirian, Logo Baru Kementerian BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir Ungkap Danantara Selaras dengan Semangat Berdikari

24 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In