Daily Economic And Market Review Tanggal 7 November 2018
Pada 3Q18, mayoritas pertumbuhan ekonomi provinsi mengalami perbaikan dibandingkan 3Q17.
Dari 34 provinsi, sebanyak 22 provinsi mengalami perbaikan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh Maluku Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Bangka Belitung yang masing-masing tumbuh sebesar 8,17% yoy, 7,9% yoy, 7,17% yoy dan 7,09% yoy.
Wilayah Jawa, yang memiliki share terbesar terhadap perekonomian nasional (58,5%), mengalami pertumbuhan 5,74% yoy pada 3Q18.
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan 3Q17 yang sebesar 5,68% yoy. Secara spasial, provinsi di Jawa yang mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Banten yang masing-masing tumbuh sebesar 5,58% yoy, 5,25% yoy, 6,03% yoy dan 5,89% yoy pada 3Q18.
Kawasan Timur Indonesia secara umum mengalami perlambatan ekonomi pada 3Q18 kecuali, wilayah Maluku-Papua.
Wilayah Sulawesi dan Bali-Nusa Tenggara mengalami perlambatan ekonomi dari masing-masing sebesar 6,93% yoy dan 5,31% yoy pada 3Q17 menjadi 6,74% yoy dan -0,65% yoy pada 3Q18.
Ke depan kami memperkirakan mayoritas pertumbuhan ekonomi regional relatif stabil pada tahun 2019.
Pertumbuhan ekonomi di Jawa pada 2019 berpotensi lebih rendah karena tekanan nilai tukar rupiah. Potensi tekanan nilai tukar rupiah pada 2019 akan berpengaruh terhadap industri manufaktur yang mayoritas berada di Jawa. Hal ini mengingat industri manufaktur nasional masih memiliki tingkat ketergantungan impor yang tinggi. Wilayah Sumatera dan Kalimantan juga berpotensi lebih rendah akibat dari kemungkinan penurunan harga komoditas pada 2019.
Sumber Bank Mandiri