PNM Mekaar secara khusus dicanangkan untuk para ibu rumah tangga dari kelompok pra-sejahtera. Mereka dibentuk secara kelompok dan diberikan pembinaan secara intensif, diantaranya adalah kelompok usaha Gatan Irus.
Berkembangnya produksi dan usaha irus (sendok tempurung kelapa) Salmiti asal Bukateja, Purbalingga, yang kini penjualannya menjangkau Jakarta, Kalimantan, Surabaya, Yogyakarta dan Bali tak terlepas dari perjalanan panjangnya dalam merintis usaha produksi irus.
Kemampuannya mengolah batok kelapa menjadi alat dan perkakas dapur menjadikan satu-satunya tumpuan hidup. Di tengah maraknya peralatan modern, Salmiti harus berjuang untuk bisa bertahan dengan produksi dan penjualan irus yang berasal dari bahan baku tempurung kelapa.
Usaha yang mengandalkan bahan baku alam ini tak selalu berjalan lancar, salah satu kendala yang dihadapi Salmiti adalah modal usaha. Tak ingin usahanya yang dirintis dengan susah payah gulung tikar, Salmiti memilih bergabung dengan PNM Mekaar yang menawarkan bantuan modal dan bimbingan usaha.
Melalui Kelompok Gatan Irus, Salmiti beserta Ibu Mekaar lain mendapatkan pembiayaan modal dan bimbingan secara rutin dari PNM. Pembiayaan yang bermula ia terima sebanyak dua juta rupiah ia manfaatkan secara baik untuk keperluan produksi dan pemasaran irus.
Melalui PNM Mekaar, kini tak hanya pengajuan pembiayaan Salmiti yang jauh meningkat, produksinya pun berkembang dan penjualan produk olahan tempurung kelapa bahkan menjangkau kota-kota besar di Indonesia. Kisah tersebut diatas disadur dari Kisah Sukses Mekaar AO Cabang Bukateja, Purbalingga, Safriyah Dwi Pangesti
Sumber InPNM / edit koranbumn.com