Jembatan Musi IV, saat ini tidak hanya dipandang sebagai alat penghubung antara tempat satu dengan tempat yang lain, melainkan sebagai sarana untuk memperlancar aktivitas masyarakat. Jembatan Musi IV ini merupakan jembatan dengan tipe “cable stayed” yang cukup populer di Indonesia.
Jembatan dengan jenis cable stayed adalah jembatan yang mengandalkan kabel sebagai penahan beban jembatan. Selain itu, diperuntukkan bagi lintasan antar wilayah yang biasanya terpisah oleh sungai, lembah ataupun di atas tanah datar. Untuk jembatan dengan tipe ini, diperlukan struktur kabel yang berfungsi sebagai pilar-pilar penghubung dalam memikul sebagian besar beban jembatan yang kemudian dilimpahkan ke pondasi atau menara.
Maksud dari pengembangan teknologi kabel ini adalah kabel dapat merangkai bentang-bentang pendek menjadi satu bentang panjang. Hal ini dapat menghasilkan kekuatan penopang yang lebih kuat untuk memikul berat jembatan itu sendiri ataupun lalu lintas yang melewati jembatan tersebut.
Pada dasarnya, komponen utama jembatan dengan tipe ini terdiri dari atas gelagar, sistem kabel, juga menara atau pylon. Sistem kabel merupakan salah satu hal mendasar dalam perencanaan jembatan cable stayed. Kabel yang digunakan berfungsi untuk menopang gelagar pendek diantara dua tumpuan dan memindahkan beban tersebut ke menara.
Jembatan cable stayed juga memiliki banyak keunggulan yang sangat cocok untuk kondisi Indonesia. Keunggulan itu salah satunya, daya tarik yang baik. Tidak hanya dalam sistem konstruksinya, tetapi juga desain yang indah, sehingga jembatan ini dapat dijadikan sebagai area wisata.
sumber In ADHI