Upaya meningkatkan standar keberlanjutan di tingkat petani sawit kembali mencatat pertumbuhan. Empat koperasi unit desa (KUD) binaan PTPN IV PalmCo dinyatakan lulus dan resmi mengantongi sertifikasi internasional Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Total luasan kebun yang tersertifikasi mencapai 2.595,36 hektare, melibatkan sekitar 1.222 kepala keluarga (KK).
Empat koperasi tersebut meliputi KUD Makarti Jaya, KUD Dayo Mukti, dan KUD Kusuma Bakti Mandiri yang berada di wilayah PTPN IV Regional III Riau, serta FPS Merlung Renah Mendaluh yang berlokasi di PTPN IV Regional IV Jambi.
Dari hasil audit terbaru, KUD Dayo Mukti tercatat sebagai koperasi yang paling baru lolos audit eksternal RSPO, melengkapi tiga koperasi lainnya yang telah terlebih dulu mendapatkan sertifikasi.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, membenarkan capaian tersebut. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari pendampingan jangka panjang yang dilakukan perusahaan kepada para petani mitra di berbagai daerah.
“Alhamdulillah, setelah Makarti Jaya, Kusuma Bakti Mandiri, dan FPS Merlung yang telah lebih dulu tersertifikasi, kini KUD Dayo Mukti juga resmi lulus audit eksternal RSPO. Ini bukti bahwa komitmen petani terhadap praktik sawit berkelanjutan semakin kuat,” ujar Jatmiko.
Menurut Jatmiko, sertifikasi RSPO memberikan manfaat langsung bagi petani karena membuka peluang ekonomi baru, memperbaiki tata kelola kebun, serta meningkatkan nilai jual produk.
18 KUD Lain Dalam Proses Sertifikasi RSPO
Selain empat KUD yang telah resmi tersertifikasi, Jatmiko mengungkapkan bahwa terdapat 18 KUD lainnya yang saat ini sedang berada dalam pipeline sertifikasi RSPO melalui program percepatan internal PalmCo.
Ia menjelaskan bahwa satu KUD kini sedang menjalani audit internal, empat KUD tengah menyelesaikan pemenuhan dokumen persyaratan, sementara 13 KUD lainnya berada pada tahap sosialisasi penerapan standar RSPO di tingkat petani.
Jatmiko menegaskan bahwa proses sertifikasi tidak hanya berorientasi pada capaian administrasi, tetapi juga pada pembentukan budaya keberlanjutan di tingkat tapak.
“Ini adalah transformasi besar di akar industri sawit. PalmCo ingin memastikan semakin banyak petani yang merasakan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dari praktik berkelanjutan,” katanya.
PalmCo Perkuat Ketelusuran Rantai Pasok dan Kualitas CPO
Melalui percepatan sertifikasi RSPO tersebut, PalmCo disebut terus memperkuat ketelusuran rantai pasok dan menetapkan standar kualitas yang lebih tinggi bagi CPO yang dihasilkan.
“Rantai pasok yang tersertifikasi RSPO menjamin produk yang berkualitas, terukur, dan dapat ditelusuri. Ini fondasi penting bagi daya saing sawit Indonesia di pasar global,” ujar Jatmiko.
Ia menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan upaya nasional dalam memperkuat ketahanan pangan dan energi melalui industri sawit yang lebih bertanggung jawab.
Bukti Kemitraan Efektif dan Penguatan Daya Saing Petani
Ketua KUD Makarti Jaya Hadi Yanto menyatakan bahwa sertifikasi RSPO membawa dampak nyata dalam praktik operasional petani, termasuk peningkatan pengetahuan agronomi, keselamatan kerja, serta efisiensi pemeliharaan kebun.
“Pendampingan yang kami terima membuat petani semakin memahami standar budidaya berkelanjutan. Sertifikasi RSPO adalah sebuah pengakuan yang patut kami syukuri dan juga menjadi pintu untuk meningkatkan daya tawar dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi kami,” ujar Hadi.
Ketua KUD Dayo Mukti dan Ketua KUD Kusuma Bakti Mandiri sebelumnya juga menyampaikan bahwa berbagai perbaikan operasional pasca-pendampingan telah berdampak langsung pada peningkatan produktivitas serta penerapan standar keselamatan kerja.
Para ketua koperasi itu menegaskan bahwa keberhasilan memperoleh sertifikasi RSPO merupakan bukti kemitraan efektif antara petani dan PTPN IV PalmCo, sekaligus langkah penting dalam menyiapkan petani Indonesia menghadapi tuntutan standar global yang semakin ketat.















