Sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) untuk mewujudkan Carbon Neutral pada 2060 mendatang, PLN Indonesia Power jadikan EBT sebagai garda terdepan. Disamping itu, sebagai Sub Holding PT PLN (Persero) yang berperan penting di sisi hulu sistem kelistrikan di Indonesia, PLN Indonesia Power selalu pastikan unit pembangkitnya dalam keadaan andal dan terpelihara dengan baik.
“Kami siap untuk menjadi yang terdepan, menjadi leader, role model, ataupun trend setter dalam pengembangan EBT, karena kami memiliki mapping, tim, networking, hingga milestone yang mampu menumbuhkan semangat dan optimisme.” Ujar Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power saat kegiatan peringatan 1 Abad PLTA Plengan dan 100 Tahun EBT PLN Indonesia Power yang juga bersamaan dengan HUT PLN Indonesia Power ke 27 “Bigger Power Brighter Future”.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Adi Lumakso yang mengapresiasi terhadap salah satu inovasi PLN Indonesia Power yaitu PLN Indonesia Power Metaverse. “Membanggakan, setelah sukses dengan program digitalisasi pembangkit yaitu REOC, PLN Indonesia Power selalu ada terobosan dan inovasi baru, terkait metaverse ini mungkin kedepannya dapat menjadi contoh inovasi dalam hal teknologi dan digitalisasi di PLN Group,” ungkap Adi.
Dalam kegiatan yang diakhiri dengan penanaman pohon Hutan Tanaman Energi (HTE) tersebut, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasojo yang hadir melalui sambungan Video Conference mengatakan PLTA pada umumnya berumur 50 tahun, namun di tangan PLN Indonesia Power, PLTA Plengan dapat mencapai 100 Tahun bahkan tidak hanya PLTA Plengan yang tergolong heritage namun tetap andal dan efisien namun masih terdapat beberapa PLTA lainnya. PLTA Ketenger, PLTA Lamajan, PLTA Jelok, PLTA Ubrug, dan PLTA Kracak juga hingga kini masih andal dan efisien.