Sejumlah beberapa emiten BUMN yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh pemerintah telah mengumumkan penggunaan laba perusahaan per akhir kuartal kedua tahun 2022. Terdapat sebelas emiten BUMN yang telah menyetor atau menentukan porsi laba yang akan dijadikan dividen.
Sebelas perusahaan tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Tabungan Negara (BBTN), Bukit Asam (PTBA), Aneka Tambang (ANTM), Timah (TINS), Mitratel (MTEL), Semen Indonesia (SMGR), Telkom Indonesia (TLKM) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS).
Secara total, pemerintah RI ditaksir dapat memperoleh dividen hingga Rp 41,01 triliun pada akhir kuartal kedua ini.
Berdasarkan nominal setoran, sektor perbankan menyumbang dividen terbesar, dengan porsi dari empat bank BUMN nyaris mencapai 60% total dividen yang diterima pemerintah.
Bank BRI ditaksir membayar Rp 14,04 triliun dalam bentuk dividen kepada pemerintah RI, atau sekitar sepertiga dari setoran gabungan sebelas perusahaan tersebut. Sedangkan dividen yang diperoleh pemerintah dari Bank Mandiri, BNI dan BTN secara berurutan adalah Rp 8,75 triliun, Rp 1,63 triliun dan Rp 142 miliar.
Selanjutnya terdapat duo emiten telekomunikasi. Telkom Indonesia (TLKM) pekan lalu sepakat untuk menyisihkan sebagian laba bersih tahun lalu untuk dibagikan sebagai dividen. Dari angka yang telah ditentukan tersebut porsi yang menjadi hak pemerintah RI ditaksir mencapai Rp 7,74 triliun.
Sementara itu anak usaha Telkom yang baru melakukan pencatatan perdana tahun lalu yakni Mitratel diperkirakan menyetor dividen tunai kepada pemerintah senilai Rp 362 miliar.
Kemudian ada tiga emiten BUMN yang bergerak di sektor pertambangan dan masuk dalam konsorsium MIND ID, yang mana secara total ketiganya menyetor dividen kepada pemerintah dari operasi tahun lalu sekitar Rp 6,11 triliun.
Bukit Asam telah menjadi penyumbang terbesar. Dividen PTBA kepada pemerintah RI ditaksir mencapai Rp 5,21 triliun, sedangkan Aneka Tambang dan Timah masing-masing menyetor di kisaran Rp 605 miliar dan Rp 296 miliar.
Selanjutnya ada Semen Indonesia yang ditaksir menyetor dividen ke pemerintah senilai Rp 520 miliar.
Terakhir, Perusahaan Gas Negara (PGAS), anak usaha Pertamina, berhasil meraup laba bersih senilai US$ 303,82 juta dan memutuskan untuk membagikan dividen tunai sejumlah Rp 3,01 triliun.
Ini merupakan langkah berbeda dari tahun lalu yang mana PGAS memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2020. Dari jumlah tersebut, porsi pemerintah atas dividen tersebut ditaksir mencapai Rp 1,71 triliun.
Sebagai catatan pemerintah RI memegang 100% saham MIND ID dan Pertamina, serta 52,09% saham Telkom Indonesia.
Sumber CNBC Indonesia, edit koranbumn