Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Gatot Trihargo menyatakan pihaknya menargetkan dividen yang diterima dari BUMN perbankan dan asuransi pada 2019 sebesar Rp 30,23 triliun.
Dividen tersebut dihimpun dari belasan BUMN di bawah kedeputian tersebut. Gatot mengatakan, angka tersebut merupakan 67,57 persen dari target dividen Kementerian BUMN.
“Dividen Rp 30,23 triliun merupakan 67,57 persen dari target total dividen Kementerian BUMN sebesar Rp 44,74 triliun,” ujar Gatot dalam paparan di hadapan anggota Komisi VI di kompleks DPR/MPRRI, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Nilai tersebut terdiri atas dividen dari BUMN terbuka sebesar Rp 26,939 miliar, PT Pegadaian sebesar Rp 1.088 miliar, PT Jasa Raharja sebesar Rp 819 miliar, PT Angkasa Pura I sebesar Rp 470 miliar, PT Angkasa Pura II sebesar Rp 651 miliar, PT Askrindo sebesar Rp 191 miliar, PT Jasindo sebesar Rp 46 miliar, dan PT Jamkrindo sebesar Rp 22 miliar.
“Dividennya naik dari tahun 2018 yang sebesar Rp 28,01 triliun, atau 64,04 persen dari target total dividen Rp 43,74 triliun ke Kementerian BUMN,” kata Gatot.
BUMN yang menyetor dividen tak termasuk PT Taspen dan PT Asabri. Sebab, kata Gatot, Kementerian BUMN punya kebijakan untuk tidak mengambil dividen dari asuransi untuk pegawai negeri sipil maupun anggota Polri dan TNI.
Meski begitu, laba Taspen cukup bagus saat ini. “Kalau tidak terpaksa, tidak kita ambil dividennya,” kata Gatot.
Sumber kompas.com