Sejumlah BUMN melakukan Penandatanganan Integrasi Hotel BUMN sebagai tindak lanjut dari Komitmen Bersama Hotel BUMN pada Desember 2020 lalu. Dokumen yang ditandatangi adalah Sales & Purchase Agreement (SPA) Transaksi Jual Beli Saham antara PT Wijaya Karya Realty dengan PT Aero Wisata, PT Wijaya Karya Realty dengan PT Pegadaian (Persero) serta dokumen Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) PT Hotel Indonesia Natour (Persero) dengan PT Wijaya Karya Realty di Jakarta, Rabu (18/08).
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, integrasi bisnis hotel ini sejalan dengan langkah menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN. “Dengan begitu, BUMN induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki,” ujar pria yang akrab disapa Tiko tersebut.
Wika Realty akan menjadi pemilik hotel-hotel milik BUMN dan berperan dalam pengembangan bisnisnya. Sedangkan pengelolaan atau operator hotel milik BUMN ini akan dilakukan Hotel Indonesia Group yang sahamnya dimiliki Hotel Indonesia Natour dan juga Wika Realty.
Direktur HC dan Pengembangan PT Wijaya Karya (Persero) sekaligus Ketua Project Management Office (PMO) Holding Hotel BUMN Mursyid mengatakan, penandatanganan ini menandai hampir rampungnya proses consolidation and turn around sebagai tahap I peta jalan Holding Hotel BUMN.
Mursyid menyampaikan komitmen BUMN untuk terus berkoordinasi dan mengimplementasi program percepatan integrasi dan peningkatan nilai hotel BUMN.
“Seluruh tim akan mempersiapkan diri juga untuk memasuki tahap berikutnya, yaitu parenting & partnership sebagai tahap 2 dan fundraising & expansion sebagai tahap terakhir dalam peta jalan Holding Hotel BUMN,” ucap Mursyid.
Kata Mursyid, perjanjiian ini merupakan bagian dari pembentukan Holding Hotel BUMN yang pada tahap pertama terdapat 21 hotel yang akan terintegrasi dalam pembentukan Holding Hotel BUMN. Kesemua hotel itu terdiri atas 11 hotel milik Hotel Indonesia Natour, satu hotel milik PT Aero Wisata, dan sembilan hotel milik PT Pegadaian.
Mursyid menyampaikan Hotel Indonesia Natour memiliki 11 unit hotel dan resort di Bali, Jawa, dan Sumatera yakni Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Inna Tretes, Inna Parapat, Inna Sindhu Beach, dan Inna Bali Heritage.
Sementara PT Aero Wisata yang merupakan anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) memiliki Kila Senggigi Beach Lombok, sedangkan PT Pegadaian memiliki 9 hotel yang dikelola oleh anak perusahaan PT Pesonna Indonesia Jaya dan tersebar di Makassar, Pekanbaru, Semarang, Yogyakarta, Gresik, Tegal, Pekalongan dan Surabaya.
“Sementara PT Wika Realty saat ini mengelola 7 kondotel yakni Best Western Premiere The Hive Hotel Jakarta, Best Western Papilio Hotel di Surabaya, Best Western Premiere La Grande Hotel di Bandung, Best Western The Lagoon Manado Hotel, Wyndham Tamansari Jivva Resort, Golden Tulip Jineng Resort Bali, dan Kyriad Hotel Airport Tangerang,” kata Mursyid menambahkan.
Sumber Republika, edit koranbumn