Empat tahun transformasi BUMN untuk Indonesia Maju, Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) menerapkan digitalisasi value chain untuk mengintegrasikan sumber daya manusia, proses bisnis, mesin, sumber daya hutan, dan industri hasil hutan. Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, perubahan besar ini dimulai sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri BUMN Erick Thohir terkait hilirisasi dan digitalisasi serta transformasi BUMN.
“Dalam empat tahun terakhir, Perhutani berhasil mengubah proses bisnisnya ke proses bisnis digital,” ujar Wahyu dalam keterangan di Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Wahyu menyampaikan, transformasi Perhutani di bidang digital berfokus kepada penguatan customer experience dengan implementasi Customer Relationship Management (CRM), pemetaan dan pengamanan sumber daya hutan, pengembangan sistem informasi, back office dan shared service, serta pengapdosian teknologi terkini untuk menunjang operasional di sektor kehutanan. Pada 2020, lanjut Wahyu, Perhutani mulai memasuki babak baru dengan melahirkan inisiatif strategis pengembangan Union Wisata, Electronic Office (e-office), Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) seperti Financial & Cost Controlling (FICO) dan Human Capital Management System (HCMS), E-Learning, dan pengaplikasian barcode pada Produk Kayu.
“Selanjutnya, pada 2021, Perhutani meningkatkan pelayanan pada e-commerce www.tokoperhutani.com dan aplikasi Android untuk memberi kemudahan pembelian produk kayu dan nonkayu,” ucap Wahyu.
Wahyu mengatakan Perhutani juga mengimplementasikan pemetaan wilayah dengan teknologi geospasial dan pemantauan proses kerja melalui Perhutani Digital Forest (Control Room) yang dilengkapi dengan sistem pelaporan kejadian (Incident Management). Wahyu menyampaikan, Perhutani melanjutkan transformasi digitalnya pada 2022 melalui pengembangan pada platform ecotourism and hospitality dengan mulai mengembangkan teknologi body gate dan barrier gate yang terintegrasi dengan sistem e-ticketing wisata Perhutani, pembangunan Perhutani Digital Forest (Control Room) di tingkat Divisi Regional serta implementasi ERP terintegrasi dan platform keamanan digital hingga mengembangkan Perhutani Virtual Forest dan penjualan produk NFT pada metaverse.
“Pada 2023, Perhutani menambah gebrakannya pada transformasi digital melalui Peluncuran Aplikasi Kemitraan Socioforest yang juga masuk dalam Proyek Strategis Kementerian BUMN 2023,” lanjut Wahyu.
Wahyu menjelaskan Socioforest bertujuan sebagai upaya perbaikan ekosistem kerja sama pengelolaan hutan dari sinergi bisnis, yang lebih transparan bersama masyarakat berbasis mobile app. Lebih lanjut, Perhutani melakukan modernisasi Tempat Penimbunan Kayu (TPK), Peluncuran sistem e-learning Cognition Expertise Database System (CERDAS) dan Perhutani Mengajar (Pijar), serta kick off sistem Smart KPH.
Wahyu mengatakan transformasi digital Perhutani merupakan suatu keniscayaan dalam menghadapi perkembangan dunia. Wahyu menyebut kepemimpinan Erick Thohir memberikan dorongan yang sangat diperlukan bagi BUMN, khususnya Perum Perhutani untuk berkembang dan menaikan levelnya ke tingkat yang lebih tinggi. Menurut Wahyu, Perhutani saat ini adaptif terhadap perkembangan teknologi dan digitalisasi. Perhutani mengembangkan proses bisnis dan manajemen ke arah yang lebih modern dan menjadi Perhutani baru.
“Value AKHLAK yang ditegakkan oleh Menteri Erick Thohir juga bukan hanya sekadar slogan, terbukti kami banyak melakukan sinergi antar-stakeholder untuk tujuan bersama,” sambung Wahyu.
Wahyu menilai kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir selama empat tahun terakhir menguatkan DNA korporasi berkelas dunia di Kementerian BUMN dan BUMN. Dengan kepemimpinan yang kuat, langkah transformasi yang berani, serta kerja dan hasil nyata, berhasil meletakkan fondasi BUMN yang semakin kokoh untuk Indonesia yang lebih maju.
Sumber Republika, edit koranbumn