PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat, hingga 31 Oktober 2020, restrukturisasi kredit senilai Rp192,25 triliun kepada 2,95 juta debitur. Nilai realisasi itu diklaim menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.
“Sesuai POJK No 11, BRI terus menyalurkan restrukturisasi kredit hingga Rp192,25 triliun kepada 2,95 juta debitur per 31 Oktober lalu. Ini juga menjadi record restrukturisasi terbesar sepanjang sejarah kita,” tuturnya dalam webinar Economic Outlook 2021, Rabu (25/11).
Sementara dalam penyaluran deposito pemerintah Rp10 triliun (25 Juni-7 Agustus), BRI berhasil melakukan ekspansi kredit hingga Rp30 triliun kepada 695.000 debitur. Lalu, deposito tambahan Rp5 triliun (25 September-15 Oktober) telah disalurkan Rp15 triliun kepada 476.000 debitur.
Bos BRI menambahkan, hingga 13 November 2020, penjaminan kredit UMKM telah dilakukan dengan nilai Rp6,19 triliun terhadap 10.131 debitur. “Sedangkan, subsidi bunga untuk UMKM telah mencapai Rp3,83 triliun kepada 6,5 juta debitur per 13 November lalu,” tambahnya.
Kemudian, untuk Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), BRI telah menyalurkan Rp6,29 triliun kepada 2,6 juta penerima hingga 12 November 2020. Lalu, KUR Super Mikro senilai Rp5,20 triliun untuk 597 ribu debitur per 30 Oktober 2020.
Terakhir, bantuan subsidi gaji pekerja dan buruh Rp3,96 triliun kepada 3,30 juta penerima per 13 November 2020. Dengan nominal bantuan Rp600.000 diberikan sebanyak 2 fase sehingga setiap penerima manfaat akan memperoleh total bantuan Rp2,4 juta.
Sumber Bisnis, edit koranbumn