Komisaris Independen PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) Bobby Rasyidin melakukan pengunduran diri dari jatabannya di perseroan.
Dalam keterangan manajemen GMFI di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan sudah menerima surat pengunduran Bobby Rasyidin selaku komisaris independen pada 10 Desember 2020. Selanjutnya, pengunduran diri itu akan disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Sebelumnya, Kementerian BUMN merombak jajaran direksi PT Len Industri (Persero) sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja bisnis maupun keuangan perusahaan. Len Industri tengah dipersiapkan untuk memimpin kolaborasi antar-BUMN sub-klaster industri pertahanan (indhan).
Bobby Rasyidin ditunjuk sebagai Direktur Utama, Wahyu Sofiadi Direktur Bisnisdan Kerja Sama, dan Tazar Marta Kurniawan sebagai Direktur Teknologi.
Ketiga nama tersebut bergabung bersama anggota diraksi yang ada, Linus Andor Mulana Sijabat sebagai Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio; dan Indarto Pamoengkas selaku Direktur Keuangan dan SDM.
Penetapan disahkan melalui penyerahan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-388/MBU/12/2020 yang dilaksanakan secara online, pada Kamis (10/12/2020). Ketiga nama baru di atas menggantikan Zakky Gamal Yasin yang menjabat sebagai Direktur Utama, dan Adi Sufiadi Yusuf selaku Direktur Operasi II, serta penambahan satu anggota direksi, yakni Direktur Teknologi.
Bobby Rasyidin adalah pria kelahiran Padang 31 Oktober 1974. Bobby mendapatkan gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen dari UNSW Sydney Australia.
Ia telah menjabat sebangai Komisaris Independen PT GMF AeroAsia Tbk. sejak Juni 2020 dan menjabat sebagai Direktur Utama PT Alcatel Lucent Indonesia sejak Juli 2012.
Dalam usia 38 tahun, ia merupakan profesional muda asal Indonesia pertama yang dipercaya menduduki posisi puncak di salah satu vendor jaringan dan solusi telekomunikasi terbesar dunia asal Prancis tersebut.
Sementara itu, Len Industri disebut tengah dipersiapkan untuk memimpin Holding BUMN Indhan kolaborasi antar-BUMN di lingkup BUMN Sub-Klaster Industri Pertahanan (Indhan), menyusul perombakan nomenklatur dan jajaran direksi.
“Len Industri tengah dipersiapkan untuk memimpin kolaborasi antar-BUMN di lingkup BUMN Sub-Klaster Industri Pertahanan (Indhan) dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional,” kata Vice President Sekretaris Len Industri Atini Hasanah seperti dikutip dalam keterangan pers Kementerian BUMN, Senin (14/12/2020).
Menurutnya, pembentukan Holding BUMN Indhan yang kini masih berjalan memiliki tujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan perekonomian industri pertahanan dalam negeri agar menjadi lebih maju, kuat, mandiri dan berdaya saing.
Sumber Bisnis, edit koranbumn