PT Bio Farma terus berupaya memastikan vaksin corona yang diproduksi akan terjamin aman dan terdistribusi dengan tepat sasaran.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan, pihaknya tengah mempersiapkan sistem distribusi vaksin ke seluruh Indonesia. Sistem distribusi nantinya sudah dikembangkan dengan sistem digitalisasi. Misal dari pengemasan vaksin nanti, dikembangkan dengan sistem track and trace.
“Kami akan memberikan semacam QR code, mulai dari kemasan yang primer, sekunder dan juga tersier. Sehingga nanti vaksin ini benar-benar bisa kita pastikan akan diberikan kepada yang berhak untuk menerimanya,” ujar Honesti dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id pada Selasa (29/12).
Untuk menjaga mutu vaksin tersebut tetap baik hingga ke masyarakat nanti, Bio Farma juga telah menyiapkan sistem pemantauan suhu pada kemasannya guna memastikan selama proses distribusi, vaksin tersebut disimpan pada suhu yang standar, yakni dua sampai delapan derajat celcius.
“Jadi, nanti kalau seandainya, ada kejadian luar biasa, dimana penyimpanannya itu di luar dua dan delapan derajat celcius, itu akan segera diberikan notifikasinya, dan kita bisa lacak nanti lokasinya ada di mana,” terangnya.
Honesti menambahkan, nanti akan dapat dilihat jika memang masih sesuai dengan standar, vaksin akan tetap diberikan. Namun, jika seandainya di luar standar akan ditarik, dan diganti dengan vaksin yang baru.
Kemudian semua distribusi cold supplay chain juga akan dilengkapi dengan GPS untuk menentukan bahwa vaksin itu nanti akan sampai di daerah tujuannya.
“Jadi, memang menurut kami, distribusi juga suatu hal yang sangat vital dalam proses vaksinasi ini untuk memberikan jaminan, bahwa mereka mendapatkan vaksin yang bagus,” jelasnya.
Dalam persiapan distribusi vaksin, Bio Farma bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Telkom Indonesia yang sudah mengembangkan sistem integrasi satu data, dimasing-masing vial vaksin itu sudah ada kode tertentu.
Kode tertentu ini nanti akan dikomunikasikan dengan sistem integrasi satu data. Dimana nantinya ada data-data tertentu seperti vaksin ID yang ada di vial vaksin itu sendiri, dan dari customer ID yang disesuaikan dengan data KTP ataupun data yang ada di Dukcapil.
“Jadi nanti akan memastikan bahwa vaksin nomor tertentu diterima oleh masyarakat ataupun orang dengan nomor KTP tertentu,” imbuh Honesti.
Sumber Kontan, edit koranbumn