Pasca gempa dengan Magnitudo 6.2 SR di Sulawesi Barat pada 15 Januari lalu, kondisi Tower AirNav Indonesia di Bandara Tampa Padang, Mamuju mengalami beberapa kerusakan. Untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan, sementara ini Gedung Tower tidak digunakan untuk melakukan pelayanan navigasi penerbangan.
Namun, dengan sigap Personel AirNav Unit Mamuju bersama Personel bantuan dari Cabang MATSC (Makassar) telah membangun ‘Tower Darurat’ dengan material sederhana namun kokoh agar pelayanan navigasi penerbangan dapat berjalan normal dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan.
.
Tower darurat berupa rangkaian material bangunan yang dirangkai dengan konstruksi dan ketinggian tertentu lengkap dengan peralatan radio komunikasi VHF serta peralatan pendukung lainnya telah disiagakan agar Personel Komunikasi Penerbangan dapat tetap bertugas dalam segala situasi dan kondisi untuk melakukan pelayanan navigasi penerbangan bagi pesawat udara yang akan mendarat maupun lepas landas di Bandara Tampa Padang.
Meski dalam kondisi darurat, pelayanan navigasi penerbangan dapat dilakukan maksimal dengan jumlah penerbangan antara 20-30 pergerakan setiap harinya, termasuk di antaranya beberapa extra flight yang mengangkut pasokan bantuan kemanusiaan.
.
Sebagai bentuk jaminan keselamatan dan keamanan pelayanan navigasi penerbangan di Mamuju, saat informasi ini diturunkan AirNav Indonesia sedang melakukan mobilisasi pengiriman Mobile Tower dengan kelengkapan peralatan berupa Radio Komunikasi air-to-ground VHF, HF, Recording System, dan Genset dari Kantor Cabang Makassar melalui jalur darat.
.
Dalam kondisi darurat pasca bencana, AirNav Indonesia berkomitmen untuk selalu mengoptimalkan kecepatan, kesiap-siagaan peralatan, dan personel dalam memberikan pelayanan navigasi penerbangan, karena jalur udara merupakan salah satu akses utama kelur-masuknya sarana transportasi yang dapat ditempuh untuk evakuasi dan pemberian bantuan kemanusiaan.














