PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) optimistis mampu meningkatkan trafik bongkar muat peti kemas hingga 1,57 juta TEUs pada tahun 2021 atau meningkat 15 persen dibandingkan target tahun 2020. Trafik general cargo, curah cair, dan curah kering diproyeksi meningkat sebesar 20 persen atau 30 juta ton dibandingkan tahun 2020.
Selanjutnya, Pelindo I juga optimistis ada peningkatan layanan penumpang di tahun 2021 dengan trafik mencapai 4,1 juta penumpang.
Salah satu faktor pendukung optimisme Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini adalah rencana pengoperasian terminal peti kemas (TPK) Belawan Fase 2 di tahun 2021. TPK ini memiliki panjang dermaga sepanjang 350 meter dan dilengkapi peralatan bongkar muat modern berupa empat unit ship to shore (STS) crane, 12 unit Automatic Rubber Tyred Gantry (ARTG).
Selanjutnya, terdapat 20 Terminal Tractor dengan container yard seluas 350 x 306 meter serta didukung oleh system IT yang terintegrasi Terminal Operating System (TOS) untuk aktivitas bongkar muat peti kemas.
Direktur Utama Pelindo I Dani Rusli Utama mengatakan perseroan juga akan membangun TPK Belawan Fase 1 dengan panjang dermaga yang sama, yaitu 350 meter.
“Nantinya, kapasitas bongkar muat petikemas di Pelabuhan Belawan akan bertambah hingga 1,4 Juta TEUs/tahun. Dengan didukung fasilitas dan peralatan modern, TPK Belawan Fase 1 dan 2 akan menerapkan pola operasi dan teknologi yang berstandar internasional,” ujarnya, Senin (25/1/2021).
VP Humas Pelindo I Fiona Sari Utami TPK Belawan merupakan merupakan terminal paling besar sekaligus terminal dengan trafik bongkar muat terbanyak milik Pelindo I. “Data trafik peti kemas TPK Belawan domestik dan internasional sebesar 1.131.113 TEUs atau 42.766 box,” kata Fiona, Senin (25/1/2021).
Pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang terletak di Kabupaten Batu Bara juga terus dilakukan. Kawasan ini merupakan bagian pengembangan pelabuhan Hub Internasional yang terintegrasi dengan kawasan industri.
Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) memiliki panjang dermaga 500 x 60 meter serta kapasitas petikemas 600.000 TEUs dan tangki timbun CPO 100.000 Metric Ton. Pembangunan KTMT tahap II pun akan dilanjutkan.
Sementara itu, Fiona mengatakan angka trafik peti kemas tersebut belum ditambahkan dengan kinerja anak perusahaan Pelindo I, PT Prima Multi Terminal (PMT). Saat ini, PMT bertanggung jawab untuk mengembangkan KTMT.
“Kalau tentang anak perusahaan, PMT Kuala Tanjung mencatat bongkar muat 55.921 TEUs atau 49.870 box,” ungkapnya.
Fokus lainnya adalah pengembangan bisnis marine services. Bisnis ini dapat memaksimalkan manfaat ekonomi Selat Malaka, selat ketiga tersibuk di dunia. Selat ini merupakan jalur perdagangan dunia, di mana 40 persen barang ekspor dan impor diperdangangkan melalui selat ini.
Dani menjelaskan untuk memanfaatkan potensi Selat Malaka tersebut, Pelindo I memiliki sarana dan prasarana lengkap, yaitu 127 orang pilot/pandu bersertifikat dan berpengalaman, 36 unit kapal pandu, 22 unit Kapal Tunda, 30 unit pilot portable unit, 10 unit automatic identification system (AIS), dan 12 VTS stations.
Sumber Bisnis, edit koranbumn