PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan UMK terus berfokus menjadikan mitra binaannya menjadi usaha mikro dan kecil (UMK) naik kelas. Salah satunya melalui program andalan Pertamina yakni UMK Academy. Dalam penyelenggaraannya pada tahun 2020 lalu, program pembinaan UMK naik kelas ini sukses menjadikan 162 mitra binaan menjadi UMK naik kelas.
Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, terdapat beberapa alasan yang membuat para UMK ini cepat beradaptasi dan mampu mengikuti pembinaan dengan fokus. “Para peserta UMK Academy telah dikurasi secara ketat, kemudian di kelompokkan berdasarkan kelas-kelas khusus,” tuturnya.
Kelas ini disesuaikan dengan roadmap pembinaan UMK Pertamina. Yakni Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Sehingga pemantauan perkembangan usaha pun bisa dilaksanakan secara lebih mudah dan terukur. Kegiatan UMK Academy tahun lalu pun turut menyumbang lebih dari 20 persen UMK naik kelas tahun 2020 yakni sebanyak 795 UMK.
Berdasarkan hasil tersebut, Fajriyah menjelaskan, Pertamina tengah menggodok konsep yang lebih baik untuk penyelenggaraan program ini ke depannya. Di antaranya, dalam pelaksanaan pembinaan kelas Go Modern di program selanjutnya masih fokus di sektor agribisnis. Yakni sebagai upaya meningkatkan kualitas produksi, dan membantu upaya ketahanan pangan Nasional.
Selanjutnya, peserta Go Digital dan Go Online yang lulus akan diikutkan dalam kelas Go Global di program berikutnya. Sedangkan untuk peserta Go Global yang lulus, akan memiliki potensi diikutkan dalam pameran baik dalam maupun luar negeri. “Goal akhirnya adalah supaya lebih banyak lagi mitra binaan yang mampu menembus pasar ekspor dan menjadi UMK Go Global,” katanya.
Salah satu binaan peserta UMK Academy 2020 adalah Abdianto. Pemilik usaha Fitri Coffee yang berbasis di Desa Ujung Payung, Payung, Karo, Sumatera Utara ini mendapat sejumlah keuntungan setelah dinyatakan lulus program tersebut. “Saya mendapat kesempatan untuk dibantu mengurus BPOM, HKI, dan Halal. Sangat bersyukur,” ujarnya.
Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) poin 8 melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.
Sumber Republika, edit koranbumn