Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Prasetyadi, mendampingi Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi bersama Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, melakukan kunjungan ke Pelabuhan Gorontalo dan Pelabuhan Anggrek, Rabu (23 Juni 2021).
Dalam kunjungannya, Menteri Perhubungan menyatakan bahwa pengembangan Pelabuhan Anggrek yang berada di Provinsi Gorontalo akan dimulai tahun ini.
Menurut Budi Karya, pengembangan Pelabuhan Anggrek ini tanpa menggunakan dana APBN, namun melalui pendanaan kreatif non-APBN dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pelabuhan ini terletak di utara Sulawesi yang memiliki konektivitas dengan negara seperti Jepang, Korea, China dan Hongkong. āKami mengajak pihak investor swasta untuk berkolaborasi mengembangkan tidak hanya pelabuhan saja, tetapi juga untuk kepentingan kawasan sekitar (hinterland),ā jelas Budi Karya dalam siaran persnya yang tayang di kompas.com, Kamis (24 Juni 2021).
Menurut Menhub, pihaknya mendukung konsorsium pemenang lelang proyek pengembangan Pelabuhan Anggrek untuk mengembangkan pelabuhan, agar keberadaan pelabuhan ini bermanfaat untuk melancarkan pergerakan logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Gorontalo dan kawasan sekitarnya.
Dia juga meminta agar konsorsium dapat bersinergi secara nasional dan internasional terutama dengan pemerintah daerah, misalnya untuk perluasan karena pekerjaan kepelabuhan tidak bisa dikerjakan sendiri.
Selain itu kata Budi Karya, keberadaan Pelabuhan Anggrek diharapkan dapat saling mendukung dengan Pelabuhan Gorontalo, sehingga dapat menciptakan efisiensi dan tidak menimbulkan masalah seperti kemacetan.
āKami mendukung upaya pengembangan Kabupaten Gorontalo Utara yang termasuk daerah terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan (3TP) ini untuk mengentaskan kemiskinan,ā ujarnya.
Melalui pengembangan Pelabuhan Anggrek ini lanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kabupaten Gorontalo Utara dan sekitarnya.
Pemenang lelang proyek ini adalah Konsorsium Anggrek Gorontalo International Terminal yang terdiri dari empat perusahaan, yaitu PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah dan PT Hutama Karya (Persero).
Pembangunan Pelabuhan Anggrek akan dilakukan dua tahap dengan nilai investasi sekitar Rp1,4 triliun. Tahap pertama dimulai pada 2021 hingga 2023 dengan membangun dermaga, lapangan peti kemas, kontainer, kargo dan fasilitas pendukung lainnya, sehingga nantinya pelabuhan ini akan memiliki kapasitas peti kemas 47.500 TEUs, reefer container 9.200 TEUs, kargo 622.600 ton dan curah 250.400 ton.
Pengembangan Pelabuhan Anggrek dilakukan karena kapasitas operasional dermaga saat ini sudah melampaui standar kinerja pelabuhan, di mana ukuran kapal-kapal yang bersandar (peti kemas dan kargo) lebih besar dari kapasitas dermaga eksisting sehingga kurang optimal.
Targetnya, keberadaan pelabuhan ini dapat mendukung konektivitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gopandang di Gorontalo, yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan serta simpul distribusi, produksi dan konsolidasi.
Sumber : kompas.com, Pelindo IV edit koranbumn