Berbagai inovasi kepelabuhanan muncul dalam deretan karya jurnalistik para pemenang Pelindo III Journalist Award 2018. Ajang penghargaan yang mengapresiasi karya jurnalistik terbaik di sektor industri maritim tersebut diselenggarakan oleh BUMN Pelindo III. “Pada penyelenggaraan tahun ini untuk pertama kalinya dibuka kategori citizen journalist, untuk membuka jendela kesempatan bagi para blogger dan vlogger agar berbagi pandangannya tentang bagaimana pengembangan dunia pelabuhan di Indonesia kini,” kata Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat, usai penjurian di Surabaya, Selasa (11/12).
Ia melanjutkan, adanya kategori tersebut membuat Pelindo III tak hanya mengundang para wartawan media massa untuk mengikuti port tour. Tetapi juga mengundang sejumlahblogger, vlogger, dan influencer media sosial untuk mengunjungi pelabuhan. “Dengan melihat langsung inovasi peralatan dan teknologi yang dilakukan Pelindo III di pelabuhan, mereka dapat menceritakan pengalamannya dalam karya yang beragam mulai dari vlog di YouTube, artikel blog, serta posting di Instagram. Harapannya karya mereka dapat berkomunikasi lebih baik untuk meningkatkan pemahaman generasi muda tentang pentingnya sektor maritim untuk negara,” ungkap Faruq Hidayat.
Salah satu juri dari pusat kajian kemaritiman The National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi, menyebutkan hal yang sama. Bahwa pelibatan milenial pada isu maritim sangat penting. “Ada keterputusan hubungan antara generasi muda kita dengan maritim. Apa yang dilakukan Pelindo III (dengan mendorong partisipasi milenial) berguna untuk mengingatkan kembali generasi muda akan potensi maritim Nusantara. Karena Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia,” ujarnya.
Juri lainnya, Lucky Lokononto yang merupakan Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur dan anggota Dewan Pertimbangan dan Pengawas Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), menambahkan, generasi milenial menjadi pihak yang harus tahu tentang potensi mairitim negeri. “Karenanya industri pelabuhan jangan tampak terlalu keras juga. Misalnya seperti yang dilakukan Pelindo III dengan membuka tempat wisata Surabaya North Quay (di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya). Sehingga anak muda mau datang dan belajar untuk melihat kombinasi mulai dari pelayaran rakyat, pelabuhan modern, hingga melihat datangnya cruiseinternasional,” katanya.
Sementara itu juri berikutnya, fotografer European Press Agency (EPA), Fully Syafi, menyoroti tentang pentingnya institusi maritim, seperti Pelindo III sebagai operator terminal pelabuhan, untuk menjadi institusi yang terbuka kepada media massa. Karena melalui publikasi, masyarakat menjadi mengerti dan lebih paham tentang dunia maritim. Hal ini penting karena Indonesia merupakan negara maritim dan bagaimana laut dimanfaatkan sebagai penggerak kegiatan ekonomi. “Daripada kata-kata, orang Indonesia akan lebih mudah diyakinkan dengan informasi visual yang informatif. Pelindo III Journalist Award 2018 sudah mengakomodir itu, karena ada sejumlah kategori yang menjadi kanal visual, mulai dari kategori foto jurnalistik, kategori media elektronik, hingga kategori citizen jopurnalist,” katanya.
Sumber Pelindo3