PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII menargetkan produksi komoditas kopi sebanyak 3.601 ton untuk musim panen 2021. Target ini didapatkan dari areal seluas 10.715 hektare yang tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur.
“Sejumlah kebun kopi milik BUMN tersebut pada Agustus saat ini mengalami puncak panen, setelah bulan lalu memulai awal petik kopi,” kata Kepala Bagian Non Core Business dan Optimalisasi Aset PTPN XII Nelson Limbong, Jumat (20/3).
Menurut dia, persaingan kopi di pasar ekspor kini semakin ketat akibat adanya peningkatan pasokan kopi asal Amerika Latin, India, dan Vietnam dengan harga jual lebih rendah. Cuaca tahun ini cukup bagus, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil panen kopi yang ditargetkan mencapai 3.601 ton.
“Yang terdiri dari kopi arabika 1.434.500 kilogram dan jenis robusta 2.167.200 kilogram,” ucap dia.
Ia mengatakan kopi merupakan salah satu komoditas utama yang diusahakan PTPN XII, selain karet, teh, kakao, aneka kayu, dengan areal yang dikelola seluas 5.471 hektare untuk kopi jenis arabika dan kopi robusta 5.244 hektare yang tersebar di beberapa kabupaten di Jawa Timur. “Komoditas tersebut diorientasikan ke pasar ekspor meliputi Amerika Serikat, Italia, Jerman, dan Jepang. Sebagian dipasarkan di dalam negeri,” katanya.
Menurut dia, pasar kopi dunia saat merebaknya virus COVID-19 tahun lalu mengalami penurunan, tapi kini sudah mulai ada respon di AS dan Eropa seiring meredanya pandemidi kawasan tersebut. Meski demikian, pembeli masih bersikap menunggu dan melihat perkembangan karena tingkatkonsumsikopi di negara tujuan ekspor belum sepenuhnya pulih.
“Persaingan kopi di pasar ekspor pun semakin tajam, produsen kopi asal Brasil, Kolumbia, India, dan Vietnam menggelontor komoditas tersebut dengan harga jual lebih rendah sehingga mampu menarik buyer,” ujarnya.
sumber : antara, Republika Edit koranbumn