Perhelatan kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia, BRI Liga 1, sudah resmi dimulai Jumat (27/8). Kick off pertandingan antara Bali United dan Persik Kediri menandai era baru industri sepak bola nasional yang digelar di era pandemi.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa kompetisi yang berjalan saat ini sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sehingga industri sepak bola kembali bangkit dan memulihkan perekonomian.
BRI Liga 1 akan memakai format bubble to bubble tanpa kehadiran suporter serta penerapan protokol kesehatan ketat. Sebagai awal, akan digelar 3 pertandingan selama 27-29 Agustus untuk selanjutnya akan dievaluasi bagaimana jalannya pertandingan.
Selain memberikan dampak dari sisi olahraga, dengan bergulirnya kembali kompetisi BRI Liga 1 juga diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap perekonomian nasional. Menurut hasil survei dari LPEM FEB UI, dengan berhentinya kompetisi selama setahun tercatat kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 2,7 triliun hingga Rp 3 triliun. Dengan bergulirnya kompetisi BRI Liga 1, tentu diharapkan akan mempermudah PSSI untuk memilih pemain tim nasional sehingga mampu mengangkat prestasi sepak bola Indonesia di kancah global.
Sumber FHUMAS