PT INTI (Persero) kembali menggandeng perusahaan pelat merah untuk berkolaborasi.
Kali ini, PT INTI (Persero) menjalin kerja sama strategis dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) terkait sistem pengawasan dan pengendalian kereta penumpang yang ditandai dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) tentang Kerja Sama Implementasi Train Control Monitoring System (TCMS) pada Rangkaian Kereta Milik KAI.
“Kolaborasi ini memiliki tujuan besar untuk mengoptimalkan potensi masing-masing perusahaan, terutama terkait kompetensi PT INTI dalam industri transportasi berbasis teknologi informasi,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Otong Iip, Sabtu (25/09).
Penandatanganan kerja sama tersebut digelar di Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (Persero), Kota Bandung, pada Jumat, 24 September 2021, serta ditandatangani oleh Direktur Utama PT INTI (Persero) Otong Iip dan Direktur Utama PT Kereta Api (Persero) Didiek Hartantyo. Kolaborasi kedua belah pihak ini merupakan langkah awal peningkatan kapabilitas melalui pemanfaatan kompetensi, potensi, dan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak terkait sinergi dalam implementasi TCMS.
Nantinya, kerja sama strategis ini akan memungkinkan PT KAI memiliki sebuah perangkat sistem yang terintegrasi dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Kemampuan Auto Configuration untuk meningkatkan fleksibilitas dan pergantian konfigurasi rangkaian kereta pada saat terjadi lepas-pasang kereta.
- Solusi Komunikasi Data dengan menggunakan sistem wireless yang dapat memberikan informasi kereta yang sedang beroperasi secara online dan real time tentang posisi kereta, kondisi sarana, fasilitas di dalam kereta, hingga kondisi penumpang.
- Solusi bagi penumpang kereta untuk mendapatkan layanan terkait sistem informasi, keamanan, dan multimedia.
Harapannya, keterlibatan timbal balik ini tidak hanya terbatas pada implementasi TCMS saja. Ke depannya, kedua belah pihak menargetkan untuk dapat mengeksplorasi potensi kerja sama lain, mengingat PT INTI (Persero) memiliki kapabilitas dalam bidang produksi perangkat telekomunikasi, elektronika, informatika, produk lain yang berkaitan dengan perangkat tersebut, transportasi, internet of things, serta bentuk kerja sama lain yang disepakati oleh kedua belah pihak. “Semoga, sinergi BUMN ini akan berkelanjutan dan memberikan efek domino pada pertumbuhan bisnis kedua belah pihak,” ujar Otong Iip.