PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih konsolidasi sebesar 34,72 persen hingga akhir kuartal III/2021.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI mencatatkan kinerja yang sehat dan kuat hingga akhir kuartal III/2021. BRI sampai dengan September 2021, BRI mencatatkan pertumbuhan laba konsolidasi sebesar Rp19,07 triliun atau tumbuh 34,74 persen yoy.
“Ini merupakan buah dari hasil strategi BRI yang terus menekankan pada sustainability dan pencadangan pada saat kondisi ekonomi belum pulih sepenuhnya akibat pandemi,” ujar Sunarso dalam konferensi pers kinerja kuartal III/2021 di Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Sinyal positif kinerja konsolidasian BRI tercermin dari penyaluran kredit pada akhir September 2021 sebesar Rp1.026 triliun atau tumbuh 9,74 persen secara tahunan (year on year/yoy) di mana angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 2,21 persen.
Sunarso mengungkapkan, salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI yakni penyaluran kredit segmen UMKM yang tumbuh 12,50 persen yoy atau mencapai Rp848 triliun pada akhir September 2021. Capaian tersebut membuat proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI pun meningkat dari semula 80,65 persen pada akhir September 2020 menjadi 82,67 persen pada akhir September 2021.
“Peningkatan penyaluran kredit UMKM yang sangat signifikan pada kuartal III/2021 tidak terlepas dari pembentukan sinergi holding Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM, di samping pemulihan kondisi ekonomi akibat kian melandainya pandemi,” jelas Sunarso.
Sunarso pun merincikan penyaluran kredit per segmen, pada kredit mikro BRI tercatat Rp464,66 triliun, kredit konsumer sebesar Rp147,16 triliun, kredit kecil dan menengah Rp236,77 triliun dan kredit korporasi Rp177,83 triliun.
BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan, di mana hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI yang manageable di kisaran 3,28 persen pada akhir kuartal III/2021 dengan NPL Coverage mencapai 252,94 persen.
Dari sisi liabilities, Dana Pihak Ketiga BRI berhasil tumbuh positif menjadi sebesar Rp 1.135 triliun. Tabungan tercatat mendominasi DPK BRI dengan total mencapai Rp470,16 triliun, tumbuh 7,12 persen yoy. Proporsi dana murah (CASA) BRI pun terus merangkak naik, di mana pada akhir kuartal III 2021 tercatat 59,60 persen atau lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,02 persen.
“Keberhasilan perseroan dalam meningkatkan proporsi dana murah membuat biaya dana atau Cost of Fund (CoF) BRI terus menurun, Hingga akhir September 2021 CoF BRI tercatat 2,14 persen, lebih rendah dibandingkan CoF BRI pada September 2020 sebesar 3,45 persen,” imbuh Sunarso.
Solidnya kinerja BRI dari sisi penyaluran kredit dan pendanaan membuat aset perseroan terus tumbuh. Hingga akhir kuartal III tercatat aset BRI mencapai Rp1.619,77 triliun atau tumbuh 11,87 persen yoy.
Sumber Bisnis, edit koranbumn