Dalam Suasana sejuk, Direktur Utama PT Balai Pustaka bersama Bapak Taufiq Ismail beserta Tim Kerja lainnya menemani kegiatan memperingati 10 Tahun Rumah Puisi.
Rumah Puisi yang berada di Sumatera Barat sudah berdiri 10 tahun yang lalu,Terletak di Jalan Raya Padang Panjang – Bukittinggi Km. 6, Aie Angek, Sepuluh Koto, Aie Angek, Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat 27151. Rumah ini terletak di daerah sejuk dengan hamparan pesona hijaunya alam yang terbentang, diapit dengan gagahnya Gunung Singgalang dan Gunung Merapi.
Bermodalkan uang dari hadiah sastra Habibie Award 2007 sebesar US$ 25.000 (atau Rp 200 juta setelah dipotong pajak), sastrawan kelahiran Bukittinggi ini membangun rumah puisi yang berlokasi di tempat yang selama ini diimpikannya.
Pembangunannya dimulai 1998 dan pada ulang tahun Taufiq Ismail ke-55, ia pun meluncurkan bukunya yang berjudul Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit, yang seluruh hasil penjualannya ditujukan untuk menambah biaya pembangunan rumah puisi ini
Diberi nama rumah puisi, bukan berarti kegiatannya semata-mata berkaitan dengan persajakan saja. Ia merangkum seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan literatur dan literasi, karya sastra, pembacaan dan latihan penulisannya, dengan warna keindahan puitik sebagai intinya. Sesungguhnya seluruh karya sastra, yaitu sajak, cerita pendek, novel, drama dan esai, semuanya pasti memiliki keindahan puitik masing-masing yang khas, lalu digunakanlah istilah puisi sebagai kata sifat bersama dan payung dari seluruh karya sastra
Di usia 10 tahun, Rumah Puisi terus menggali kreativitas tiada henti
Sumber InBalaiPustaka/berbagai sumber edit koranbumn.com