PT Elnusa Tbk (ELSA) membidik pertumbuhan pendapatan 2019 sekitar 10% dari tahun 2018. Untuk capex yang dianggarkan juga tidak jauh berbeda dibanding tahun ini, sekitar Rp 600 miliar.
Head of Investor Relations ELSA Rifqi Budi Prasetyo mengatakan bahwa ELSA akan mengusahakan pertumbuhan kinerja pendapatan bisa mencapai 10%
Jasa hulu tahun depan diperkirakan akan lebih baik karena ELSA sudah mendapat kontrak pengeboran baru dan juga seismik yang akan berjalan full sepanjang tahun depan. “Di samping juga bisnis jasa non-asset based melalui engineering, procurement, construction, operation & maintenance (EPC-OM) juga semakin meningkat,” ujar dia, pekan lalu.
Rifqi bilang, ekspansi ELSA masih memperkuat jasa hulu migas yang sudah membaik dan juga menambah investasi di logistik distribusi. Untuk logistik distribusi masih terus membaik seiring dengan kebutuhan konsumsi BBM nasional yang terus meningkat.
Untuk capex 2019, manajemen tidak memberikan detail angka, namun diperkirakan akan sama seperti tahun ini. Menurut catatan kontan.co.id, ELSA menargetkan penggunaan capex hingga Rp 600 miliar di 2018. Per September 2018 sudah terealisasi Rp 430 miliar dari target. “Full year 2018, masih berjalan angka realisasi capex ,” tambahnya.
Dana itu nantinya digunakan untuk offshore maupun onshore dalam peningkatan jasa hulu migas dan distribusi logistik seperti pembelian peralatan-peralatan hulu migas dan penambahan armada truk untuk distribusi.
Tahun ini, ELSA menargetkan pendapatan meningkat 10%-15%. Sebagai tambahan informasi, akhir tahun 2017 realisisai pendapatan ELSA Rp 4,98 triliun. Artinya, ELSA berharap tahun ini bisa meraup pendapatan Rp 5,48 triliun hingga Rp 5,73 triliun.
Sedangkan untuk kuartal III-2018 tidak diaudit, ELSA mencatatkan pertumbuhan pendapatan 39,45% menjadi Rp 4,63 triliun dari periode sama sebelumnya Rp 3,32 triliun. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemiliki entitas induk Rp 220,80 miliar atau naik 157,94% dari tahun lalu sebesar Rp 85,60 miliar.
Sumber Kotan / edit koranbumn.com