AirNav Indonesia bersama dengan Airbus SAS dan maskapai Batik Air menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) terkait peningkatan keselamatan penerbangan melalui program pengembangan prosedur Performance-Based Navigation (PBN).
Pengembangan dari prosedur PBN ini, memudahkan pesawat untuk terbang dalam sebuah rute tertentu, sehingga impactnya, maskapai dapat menghemat bahan bakar, AirNav dapat meningkatkan kapasitas ruang udara, dan jarak antar separasi antar pesawat dapat di kurangi.
Keunggulan lainnya, program ini dapat menjadi platform mengembangkan prosedur PBN di sejumlah bandar udara Indonesia yang secara geografis berada di daerah pegunungan yang sulit dijangkau oleh peralatan navigasi konvensional, dan masih mengandalkan prosedur penerbangan visual yang hanya dimungkinkan dilaksanakan pada siang hari (day light operation).
.
Melalui pelaksanaan program ini, diharapkan akan menghasilkan prosedur PBN yang lebih baik dengan mengkombinasikan implementasi Required Navigation Performance with Authorization Required (RNP-AR) dan penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) pada instrumen pesawat dalam alur pelayanan navigasi bagi pesawat yang terbang di wilayah pegunungan, yang dapat meningkatkan keselamatan penerbangan dan memungkinkan pesawat terbang menggunakan instrument di daerah tersebut baik pada siang maupun malam hari.














