PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM terus memberikan kontribusi dalam pelestarian alam khususnya Danau Toba. Hal ini ditunjukkan dengan kunjungan INALUM ke Kabupaten Samosir sebagai salah satu Kabupaten yang menjadi pusat wisata Danau Toba pada Jumat (18/1).
Pada kesempatan tersebut Plt. Direktur Pelaksana INALUM, Oggy Achmad Kosasih didampingi Sahala Sijabat selaku Direktur Operasi dan Carry Mumbunan selaku Direktur Umum & Human Capital menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Bupati Samosir, Rapidin Simbolon dan kepada para penerima program di Aula Kantor Bupati Samosir berupa program rehabilitasi lahan kritis di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba seluas 30 ha yang dilanjutkan dengan program penanaman pohon seluas 20 ha, program tabung hujan di daerah sulit air bersih, upgrade Taman Bacaan Masyarakat, program kemitraan dengan pengrajin seni ukir Batak dan bantuan mobiler untuk sekolah tingkat SMP.
Penyerahan ini juga dihadiri SEVP Pengembangan Bisnis INALUM, Dante Sinaga, Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah Kementerian Keuangan Lisbon Sirait, dan Tio Serepina Siahaan selaku Kepala Biro Advokasi Kementerian Keuangan serta Kepala Dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Samosir.
Pada kesempatan tersebut Oggy menjelaskan bahwa INALUM terus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup khususnya di daerah Danau Toba. “Danau Toba merupakan salah satu danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara bahkan mungkin di dunia, selain itu Danau Toba juga memiliki potensi wisata yang luar biasa dan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar, berangkat dari hal tersebut INALUM berkomitmen untuk membantu menjaga kelestarian Danau Toba dengan memberikan bantuan berupa rehabilitasi lahan kritis dan penanaman pohon yang pararel dengan program pengembangan Kaldera Geopark Toba,” jelas Oggy.
Ricky Gunawan selaku Sekretaris Perusahaan INALUM menambahkan, selama ini penghijauan yang dilaksanakan INALUM selalu bekerjasama dengan instansi terkait yang ahli di bidangnya. “INALUM dalam melaksanakan penghijauan khususnya di daerah Danau Toba selalu bekerjasama dengan instansi terkait agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam rehabilitasi lahan kritis dan penanaman pohon di Daerah Tangkapan Air Danau Toba ini INALUM bekerjasama dengan instansi seperti Inhutani IV, LSM GoA dan lain-lain,” ungkap Ricky.
Selain bantuan yang diserahkan secara simbolis tersebut, INALUM juga berencana melaksanakan beberapa program lainnya di Kabupaten Samosir seperti penyediaan bantuan tempat sampah tiga warna bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Samosir dan program pengobatan gratis bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Samosir. Lebih lanjut pada tahun 2018, INALUM telah menyalurkan dana CSR dan PKBL sebesar Rp 32 Miliar yang berpotensi meningkat apabila performa keuangan BUMN produsen aluminium ini tetap stabil.
Sedangkan terkait Pajak Air Permukaan, sebagaimana diketahui ada perbedaan persepsi antara INALUM dengan Pemprovsu terkait Pajak Air Permukaan yang harus dibayarkan oleh INALUM. Pemprovsu beranggapan INALUM perlu membayar pajak dengan tarif Rp 1.444 per m3, sedangkan INALUM beranggapan perlu membayar pajak dengan tarif Rp 75 per kWh merujuk tarif yang biasa digunakan oleh pembangkit listrik PLN.
Lebih lanjut, menurut kajian BPKP Provinsi Sumatera Utara yang dikeluarkan pada tahun 2015 lalu, BPKP menilai bahwa INALUM harusnya dikenakan pajak dengan tarif Rp 75 per kWh seperti yang dikenakan kepada PLN, hal ini didasari bahwa INALUM tidak mengonsumsi air dari Sungai Asahan, melainkan hanya mengalirkan air untuk menggerakkan turbin PLTA dimana air tersebut dialirkan kembali ke Sungai Asahan seperti yang dilakukan oleh PLTA pada umumnya.
Walaupun begitu, INALUM tetap mempunyai komitmen dalam hal pembayaran pajak dan menyetor devisa ke negara. Hal ini terlihat dari berbagai penghargaan yang diterima oleh INALUM seperti pada tahun 2014 INALUM mendapat penghargaan sebagai Pelapor Devisa Hasil Ekspor (DHE) eksportir ke-3 terbaik untuk tahun buku 2014 dari Bank Indonesia dan pembayar pajak terbesar tingkat kabupaten Batu Bara dan Asahan tahun 2014 dari Kantor Pajak Pratama (KPP) Kisaran, Sumatera Utara. Lebih lanjut, menurut studi Multiplier Effect peningkatan Skala produksi INALUM yang dilakukan oleh LPEM FEUI pada tahun 2015, disimpulkan bahwa keberadaan INALUM dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia baik di tingkat Nasional maupun daerah (Sumatera Utara dan Kabupaten Batu Bara).
Sumber INALUM edit koranbumn