PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menargetkan pengerjaan konstruksi Bendungan Margatiga, Lampung dapat selesai pada akhir Desember 2022 agar selanjutnya dapat segera dilakukan penggenangan air atau impounding.
SVP Corporate Secretary Novianto Ari Nugroho menjelaskan pekerjaan yang masih berlangsung di Bendungan Margatiga adalah 5 jembatan desa yang berada di area genangan. Secara keseluruhan, proses pengerjaan konstruksi Bendungan Margatiga telah mencapai 97,9 persen.
“Untuk target penyelesaian dan peresmian Bendungan Margatiga, direncanakan di akhir Desember 2022,” kata Novianto kepada Bisnis, Selasa (25/10/2022).
Dia menjelaskan untuk pembangunan Bendungan Margatiga masih tersangkut oleh permasalah pembebasan lahan untuk di area genangan. Dia menjelaskan sekitar 30 persen dari total kebutuhan lahan 2.309,67 hektare masih belum bebas.
Novianto menuturkan dari 30 persen lahan yang belum bebas itu terdapat lahan kawasan hutan seluas 409,51 ha yang masih dalam proses penataan tata batas kawasan hutan dan masih proses appraisal untuk perubahan status lahan.
“Diharapkan proses pembebasan lahan bisa dipercepat untuk target impounding Bendungan Margatiga,” ujarnya.
Untuk diketahui, Bendungan Margatiga membendung aliran Sungai Way Sekampung di daerah hilir untuk dimanfaatkan sebagai pengairan daerah irigasi (DI) di Provinsi Lampung seluas 16.588 ha.
Bendungan yang berlokasi di Desa Negeri Jemanten dan Desa Trisinar ini juga terintegrasi dengan dua bendungan lainnya yang berada wilayah hulu, yakni Bendungan Way Sekampung dan Bendungan Batutegi.
Bendungan Margatiga memiliki kapasitas tampung 42,31 juta m3 dengan luas genangan 2.314 ha juga dipersiapkan untuk memasok air baku sebesar 0,8 m3 per detik untuk Kabupaten Lampung Timur. Dengan luas wilayah kurang lebih 5.325,03 km2 atau sekitar 15 persen dari total wilayah Lampung.
Bendungan Margatiga didesain dengan konstruksi tipe urugan yang memiliki tinggi mencapai 28,75 meter, panjang puncak 321,76 meter, dan lebar puncak 7 meter. Dengan saluran pengelak tipe open chanel, bendungan ini diproyeksikan dapat mereduksi banjir sebesar 83,10 m3 per detik untuk sebagian wilayah Bandar Lampung dan Lampung Timur.
Pembangunan Bendungan Margatiga menggunakan anggaran APBN secara multi years contract (MYC) tahun 2017-2022 dengan nilai kontrak Rp846 miliar. Pekerjaan konstruksi bendungan di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, Ditjen SDA Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya-PT Adhi Karya (KSO).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.
“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Basuki.
Sumber Bisnis, edit koranbumn