PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan PT Industri Ion Mobilitas untuk menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Jakarta. Sebagai tahap awal, ada 100 unit SPLU yang akan dihadirkan di seluruh penjuru Jakarta.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepamahaman (MoU) antara PT PLN (Persero) dan PT Industri Ion Mobilitas tentang Solusi dan Servis Pengisian Motor Listrik di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (2/11).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyambut baik kerja sama antara PT PLN (Persero) dan PT Industri Ion Mobilias dalam pengembangan SPLU. Harapannya, kerja sama ini bisa mempercepat penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.
“Semoga kerjasama pembangunan SPLU dengan sistem pembayaran _pay per use_ ini dapat membangun ekosistem EV menjadi lebih baik dan membuat masyarakat tidak takut lagi beralih ke kendaraan listrik sehingga mempercepat target yang ditetapkan oleh bapak Presiden Jokowi, 2 juta motor listrik tahun 2024 bisa tercapai,” tutur Agus Gumiwang.
Dirinya juga mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong dan memprioritaskan ekosistem kendaraan listrik.
“PLN sudah membuktikan bahwa benar-benar menjadikan program transformasi dari ICE ke _electric base_ ini menjadi prioritas dari PLN dan kami berterima kasih,” tambah Agus Gumiwang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama ini meliputi pengembangan infrastruktur untuk KBLBB roda dua dalam hal ini penyediaan SPLU dengan sistem pembayaran _pay per use_.
Lalu, kedua pihak juga melakukan _joint force_ untuk melakukan kajian pengembangan sistem _battery swap_, dan pengembangan ekosistem EV yang lainnya.
Kemudian, integrasi sistem _platform_ teknologi digital yang berkaitan dengan pengembangan infrastruktur untuk KBLBB Roda Dua serta pemasaran produk lewat PLN Mobile. Saat ini, ada lebih dari 30 juta pelanggan yang menggunakan aplikasi PLN Mobile.
“Hari ini adalah hari yang penting dan bersejarah. Karena pada hari ini, kita menandatangani MoU pengembangan infrastuktur Motor Listrik dengan ION,” kata Darmawan.
Darmawan optimistis kerja sama ini bisa mempercepat transisi energi di Indonesia lewat penggunaan kendaraan bermotor listrik. Sehingga target _net zero emission_ di tahun 2060 bisa tercapai.
“Ini adalah langkah pertama. Setelah ini kita gabungkan kekuatan PLN dan ION untuk memastikan motor listrik ada di setiap sudut jalanan di Indonesia,” jelas Darmawan.
Sementara itu, Founder dan CEO Ion Mobility James Chan mengatakan, kerja sama ini diharapkan bisa mendorong penuh penggunaan kendaraan bermotor listrik di Indonesia. Karena semakin banyak infrastruktur penunjang untuk penggunaan motor listrik.
Dalam konteks ini, PT Industri Ion Mobilitas melakukan inovasi teknologi berupa pengisian daya cepat di masa mendatang. Sehingga para penggguna motor EV dapat mencapai jarak berkendara hingga 100 km hanya dengan mengisi daya selama 15 menit.
“Saya memiliki motivasi untuk mengubah dunia dan ada peluang besar dari transisi energi lewat kendaraan listrik,” kata James Chan