PT Bank Mandiri Taspen membukukan perolehan laba tertinggi sepanjang 8 tahun berdiri atau sebesar Rp1,2 triliun. Angka tersebut naik 86 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang tahun 2022.
Pada tahun sebelumnya, Bank Mandiri Taspen mencatat pertumbuhan laba bersih tahun berjalan sebesar 50,45 persen yoy.
Direktur Utama Bank Mandiri Taspen Elmamber P. Sinaga menjelaskan pertumbuhan laba tersebut didorong oleh sejumlah inisiatif yang dilakukan perusahaan.
Salah satunya, upaya perbaikan struktur pendanaan melalui peningkatan cutomer based, khususnya pada nasabah retail. Strategi ini mampu menekan beban bunga dengan pertumbuhan di kisaran 6 persen yoy.
“Ekspansi kredit yang persisten di segmen pensiunan, mendorong kredit tumbuh di 18 persen, sehingga pendapatan bunga tumbuh 16,3 persen yoy,” pungkasnya kepada Bisnis, Kamis (26/1/2023).
Elmamber melanjutkan pada periode yang sama DPK tumbuh 19 persen yoy.
“[Di samping itu], peningkatan fitur-fitur e-channel melalui mobile banking, cash management serta layanan e-channel BMTP mendorong peningkatan transaksi fee based bank serta peningkatan fee based yang berasal dari recovery atas kredit hapus buku,” jelasnya.
Sementara dari sisi rasio kinerja, kualitas kredit Bank Mandiri Taspen sepanjang 2022 dilaporkan tetap terjaga yang terindikasi dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga pada level 0,75 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, bank membukukan NPL gross pada level 0,75 persen dan NPL nett 0,2 persen pada Desember 2021.
Elmamber menjelaskan, rasio NPL yang tetap terjaga tersebut merupakan buah dari upaya perbaikan proses akuisisi yang mengedepankan aspek prudential banking serta mnegedepankan perbaikan proses dan aktivitas yang mendorong efisiensi.
Sementara pada tahun 2023, Bank Mandiri Taspen menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 15 persen atau mencapai Rp41,6 triliun. Target pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 10 hingga 12 persen.
Berkenaan dengan hal tersebut, manajemen menjelaskan akan melakukan pengumpulan dana masyarakat atau DPK mencapai Rp 45,7 triliun, naik 17 persen yoy.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Elmamber juga turut menyampaikan sejumlah strategi yang akan dipilih perseroan.
Pertama, perusahaan akan mengakselerasi inovasi layanan finansial secara digital. Pengembangan layanan berbasis IT ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru yang signifikan.
Selanjutnya, dalam upaya memperbesar pangsa kredit dan funding, Bank Mantap ke depan akan berkolaborasi dengan sejumlah pihak, utamanya dengan Bank Mandiri, selaku induk usaha.
“Kolaborasi dengan pihak lain, terutama kerja sama referral funding dengan Bank Mandiri, diharapkan dapat menekan biaya dana, serta likuiditas kami dapat dikelola dengan baik,” tutur Elmamber dalam keterangan tertulis, Rabu (25/1/2023).
Sumber Bisnis, edit koranbumn