PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengantongi enam kontrak baru dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) pada awal 2023. Dari total kontrak sebesar Rp 5,89 triliun, BUMN konstruksi ini mendapat bagian senilai Rp 4,16 triliun.
Pendanaan proyek IKN seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun ini pemerintah diperkirakan akan menggelontorkan sejumlah Rp 23,9 triliun untuk pengembangan IKN.
“Ke depan, akan ada banyak kemungkinan bagi perseroan untuk mulai mengincar skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan proyek IKN dalam waktu dekat,” kata manajemen WSKT melalui keterangan resmi, Senin (6/3/2023).
Manajemen WSKT meyakini proyek IKN ini memiliki risiko keuangan yang sangat rendah. Pasalnya, skema pembayaran berdasarkan kemajuan dan uang muka 15 persen untuk memulai proyek.
Skema ini membantu Perseroan untuk meminimalkan kebutuhan mencari pendanaan eksternal yang dapat meningkatkan posisi liabilitas dan beban bunga. Perseroan optimis proyek-proyek IKN dapat berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Salah satu proyek yang dikerjakan WSKT di IKN yaitu pembangunan sekretariat presiden dan sejumlah fasilitas pendukung. Proyek yang bernilai Rp 1,35 triliun tersebut sepenuhnya dikerjakan WSKT dan ditargetkan selesai pada semester kedua 2024.
WSKT juga menjadi bagian dalam pengerjaan proyek pembangunan Tol Ruas 5A: Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang. Proyek ini dikerjakan secara joint venture bersama PT Nindya Karya (Persero) dan PT Modern Widya Tehnical dengan total nilai Rp 2,2 triliun.
Beberapa proyek IKN lainnya yang akan dikerjakan oleh WSKT yaitu pembangunan jalur pekerjaan atau jalan logistik pembangunan Ruas 4 Lingkar Sepaku, pembangunan gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 3, pembangunan gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 4 serta pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3.
Sumber Republika, edit koranbumn