PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus meningkatkan pelayanan penyeberangan di kawasan timur Indonesia. Khususnya layanan perintis yang sangat dibutuhkan masyarakat, utamanya di wilayah Papua.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan terus melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan. “Koordinasi pemangku kepentingan di pelabuhan menjadi penting guna mendukung kelancaran, keamanan, dan keselamatan layanan angkutan penyeberangan,” kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (14/3/2023).
Shelvy menjelaskan, ASDP cabang Sorong yang mengelola hampir semua layanan penyeberangan perintis dengan dua armada yakni KMP Arar dan KMP Lema. Dia menuturkan, ASDP banyak melayani rute pelayaran perintis yang sangat dibutuhkan masyarakat khususnya di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar serta perbatasan (3TP).
“Rute-rute perintis di wilayah 3TP memiliki tantangan tersendiri yang membutuhkan koordinasi yang erat dan kuat dengan para pemangku kepentingan,” ucap Shelvy.
Shelvy menilai, sejumlah hal yang perlu diantisipasi para pemangku kepentingan antara lain adalah saat kondisi darurat seperti cuaca ekstrem dan kebakaran, kerusakan kapal, dan kerusakan dermaga. Untuk itu lanjutnya, Shelvy memastikan ASDP berkoordinasi dengan BPTD, BMKG, dan stakeholder lainnya terkait antisipasi serta persiapan operasional jika terdapat potensi gangguan dalam pelayaran.
KMP Arar melayani wilayah operasi Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Raja Ampat, dan Kabupaten Fak-fak. Jalur lintasan yang dilayani oleh KMP Arar terdiri atas empat trayek dengan durasi tempuh yang berbeda-beda.
Pertama, trayek Sorong-Gag dengan jarak tempuh 154 mil laut dengan durasi perjalanan selama 12 jam. Trayek Gag-gebe ditempuh selama lima jam dengan jarak tempuh 74 mil laut sedangkan dari Gebe-Patani sejauh 63 mil laut dan dapat ditempuh dalam waktu lima jam. Trayek terakhir dari Patani-Weda sejauh 65 mil laut ditempuh dalam waktu lima jam.
“Muatan KMP Arar didominasi kendaraan kecil, pick up dan penumpang. Barang curah juga ada, seperti sembako, dan material bangunan. Kehadiran kapal penyeberangan cukup krusial untuk kelancaran pasokan bahan pokok dan logistik,” kata Shelvy.
Selanjutnya, dari wilayah Sorong-Papua, ASDP hadir dengan layanan perintis dari KMP Lema, yang melayani rute Sorong-Waigeo, Sorong-Babo, Sorong Kokas. Masyarakat yang ingin berlibur ke destinasi wisata super prioritas Raja Ampat dapat mengakses kapal ferry hingga Waisai sebelum melanjutkan island hopping di Raja Ampat menggunakan speed boat.
“Melalui layanan kapal perintis ASDP itu, destinasi-destinasi yang disinggahi kapal perintis ASDP semakin berkembang sehingga meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat,” kata Shelvy.
Sumber Republika, edit koranbumn