Anak usaha PT Pelindo (Persero) Terminal Peti Kemas Koja menyiapkan dana Rp 803 miliar untuk membeli peralatan baru. Nantinya, tender peralatan baru akan dilakukan pada awal 2023.
General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani mengatakan, tujuan investasi baru ini untuk memperbarui peralatan agar lebih modern, lebih efisien dari sisi energi, dan memiliki kapasitas lebih besar. Peralatan baru akan digerakkan dengan tenaga listrik atau tidak lagi berbahan bakar fosil.
“Kami juga memperdalam kolam di dermaga Koja agar kapal-kapal besar bisa bersandar di sana,” ujar Indra dalam keterangan tulis, Selasa (14/3/2023).
Menurutnya sebagian crane milik TPK Koja sudah berumur lama dan memiliki kapasitas yang terbatas. Sebagai contoh, tiga QCC atau Quay Container Crane jenis Panamax yang dimiliki Koja sudah tidak memadai lagi. Ketiganya tidak bisa menurunkan atau menaikkan kontainer ke kapal-kapal besar yang memiliki stack (tumpukan) peti kemas tinggi.
Dua dari tiga QCC Panamax akan diganti dengan jenis terbaru New Super Post Panamax. TPK Koja akan membeli satu lagi New Super Post Panamax, sehingga Koja pada 2024 memiliki total delapan QCC.
Crane baru ini juga memiliki kapasitas yang lebih besar yakni 189.098 TEUs per tahun, sementara kapasitas Panamax hanya 132.068 TEUs. Utilisasi crane baru ini juga bisa ditingkatkan sampai 90 persen, sedangkan Panamax hanya 65 persen.
“Dengan tambahan tiga QCC baru tersebut, kapasitas TPK Koja akan mencapai 1.293.671 TEUs atau 862.448 peti kemas berukuran 20 kaki per tahun,” ucap Indra.
Sebelumnya, kapasitas terminal yang memiliki panjang dermaga 650 meter sebesar 1.293.671 TEUs atau 660.343 peti kemas. Tiga unit QCC itu diharapkan bisa tiba di Koja pada semester II 2024.
Selain QCC, Pelindo lewat TPK Koja juga akan mendatangkan empat unit e-RTG atau (Rubber-Tyred Gantry) listrik, serta enam unit Head Truck (Chassis) dan satu unit Reach Stacker. Derek yang dipakai Container Yard ini akan tiba lebih cepat pada kuartal II 2024.
“Dengan tambahan ini, TPK Koja akan memiliki 29 RTG, yang mana 26 di antaranya siap operasional, sehingga kapasitas lapangan penumpukan kontainer akan menjadi 845.001 boks atau 1.267.501 TEUs,” ucap Indra.
TPK Koja juga akan membeli enam unit head truck (chassis) dan satu unit reach stacker baru. Adanya 54 head truck dan tiga reach stacker, maka kapasitas pemindahan kontainer dari pelabuhan ke lapangan penumpukan dan sebaliknya naik 14,22 persen menjadi 1.301.419 TEUs.
“Secara keseluruhan, investasi baru ini akan menambah kapasitas TPK Koja sebesar 25 persen,” ucap Indra.
Dari sisi laut, TPK Koja akan memperkuat dermaga dan memperdalam kolam dermaga menjadi minus 16 meter dari sebelumnya minus 14 meter. Pendalaman kolam ini dilakukan agar TPK Koja bisa menampung kapal dengan ukuran yang lebih besar.
Saat ini, kapal terbesar yang pernah dilayani TPK Koja adalah MV Navious Verde. Kapal dengan berat 40.000 GT, panjang Length Over All (LOA) 260 meter, dan lebar 32 meter ini mengangkut kontainer sebanyak 4.253 TEUs.
Sumber Republika, edit koranbumn