Setelah sukses membuka Bank Sampah di 13 Kota seluruh Indonesia melalui Program Bersih – Bersih, PT Pegadaian (Persero) terus menunjukkan kegigihannya dalam mengubah sampah menjadi emas. Ditandai dengan diresmikannya Bank Sampah Dipo Mentas, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
“Dengan diresmikan Bank Sampah Dipo Mentas, maka semua warga Menteng Atas dapat menikmati manfaat dari Program Bersih-Bersih Pegadaian. Dimana masyarakat dapat mengubah sampah rumah tangga menjadi emas,” kata Direktur Jaringan Operasional dan Penjualan, Damar Latri Setiawan pada Peresmian Bank Sampah Dipo Mentas, Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan, Jumat (1/2).
Damar menjelaskan Program Pegadaian Bersih-Bersih bertujuan untuk mengajak masyarakat di Kelurahan Menteng Atas agar paham cara memilah sampah dengan baik dan benar. Sehingga dapat mewujudkan harapan Pegadaian sebagai BUMN Hadir untuk Negeri yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat baik dalam sektor ekonomi maupun lingkungan.
“Masyarakat di Kelurahan Menteng Atas akan diajarkan mengolah sampah untuk dipilah menjadi sampah yang Organik dan Non-Organik. Setelah itu nanti sampah dapat dikumpulkan atau disetor ke rumah pengelolaan sampah (pool) yang sudah dibentuk oleh tim Pegadaian. Ditimbang, diproses, dan diolah. Selanjutnya tahap terakhir, yaitu hasil pengolahan dapat ditukar dengan tabungan emas,” ujarnya.
Kelurahan Menteng Atas Jakarta Selatan, terpilih menjadi lokasi pembangunan Bank Sampah ke 14 Pegadaian yang bertujuan untuk mengurangi penumpukan sampah di DKI Jakarta. Tercatat pada Bulan November 2018, volume sampah di Jakarta mencapai 7.250 ton per hari dengan jumlah bank sampah yang mencapai 1.500/bank sampah.
Sedangkan, produksi volume sampah di Indonesia mencapai angka 65,8 juta ton per tahunnya, 16% dari jumlah tersebut merupakan sampah pelastik. Hal ini mengakibatkan Indonesia menjadi negara nomor dua sebagai pemasok sampah terbesar di dunia setelah Negara Tirai Bambu, Cina.
Pegadaian juga memberikan bantuan perlengkapan dan pembangunan untuk Bank Sampah Dipo Mentas Senilai Rp345.500.000,-. Serta bantuan perlengkapan dan pembangunan untuk Mushola, Kelurahan Menteng Atas senilai Rp53.000.000,-.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup Djafar Muchlisin mengatakan adanya Bank Sampah Dipo Mentas dapat membuat rasa kepedulian terhadap lingkungan semakin tinggi. Sehingga diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan terhadap kehidupan sosial dan lingkungan sekitar.
Tidak hanya itu, menurutnya adanya Bank Sampah ini dapat meningkatkan sektor ekonomi khususnya di Kelurahan Menteng Atas. “Bank Sampah ini dapat menjadi acuan untuk masyarakat peduli terhadap lingkungan. Tapi juga dapat membuat ekonomi masyarakat sekitar menjadi lebih baik, karena sampah dapat ditukar menjadi emas.”
Sumber Pegadaian, edit koranbumn