VP Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) , Eva Chairunisa mengatakan, ada pengaturan ulang alur pejalan kaki di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia menjelaskan, sterilisasi Jalan Jatibaru dari pejalan kaki akan mulai berlaku 7 Februari 2019 mendatang.
“Masyarakat yang akan menggunakan KRL melalui area gate di hall atas Stasiun Tanah Abang diarahkan untuk menggunakan akses Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) untuk menuju stasiun Tanah Abang,” ujar Eva melalui keterangan tertulis, Ahad (3/2).
PT KCI mendukung integrasi antarmoda di Stasiun Tanah Abang. Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan, para penumpang dapat memanfaatkan JPM secara maksimal untuk menikmati integrasi layanan berbagai moda transportasi umum.
“Kami dukung upaya memanfaatkan JPM secara maksimal, salah satunya agar integrasi antarmoda berjalan,” kata Wiwik.
Untuk mendukung program ini, PT KCI meminta pengguna menyesuaikan pilihan akses keluar dari Stasiun Tanah Abang sesuai dengan moda lanjutan yang hendak digunakan. Pengguna yang hendak melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek daring, ojek, bajaj, taksi, maupun moda lainnya dapat keluar dari hall utara (bangunan baru) Stasiun Tanah Abang.
Sementara pengguna yang hendak melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta, bus kota lainnya, maupun mikrolet dapat keluar dari hall selatan (bangunan lama) Stasiun Tanah Abang dan mengakses tangga di sisi kanan dan kiri bangunan sesuai petunjuk yang ada di lokasi.
“Bagi mereka yang hendak berjalan kaki ke kawasan Pasar Tanah Abang juga diarahkan hanya menggunakan JPM, tidak melintas maupun menyebrang sembarangan di Jalan Jatibaru,” lanjut dia.
Sebaliknya, saat hendak mengakses stasiun, para calon penumpang KRL yang menggunakan kendaraan bus TransJakarta maupun Jak Lingko agar dapat masuk melalui hall selatan (bangunan lama) Stasiun Tanah Abang sesuai lokasi perhentian bus.
“Sementara calon penumpang yang menggunakan moda lain dapat masuk melalui hall utara (bangunan baru) Stasiun Tanah Abang,” imbuh dia.
Menurutnya, penyesuaian tersebut berkoordinasi dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono menambahkan, Jalan Jatibaru akan dibebaskan dari para pejalan kaki. Sehingga, tak ada lagi pejalan kaki yang mengakses jalan tepat dibawah JPM atau skybridge Tanah Abang. Penumpang yang akan naik atau turun transportasi umum diarahkan melalui JPM.
“Jalan Jatibaru akan dibebaskan dari orang berjalan kaki, menyeberang sembarang, penurunan hingga penjemputan,” kata Agung.
Ia memaparkan, penumpang kereta yang akan melanjutkan dengan bus Transjakarta bisa menuju halte Tanah Abang dengan akses tangga JPM. Begitu pula sebaliknya. penumpang Transjakarta bisa mengakses stasiun Tanah Abang. Sebab, keduanya saling terintegrasi dengan JPM.
“Masyarakat juga akan menggunakan JPM di Tanah Abang yang merupakan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) hasil penataan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk aksesbilitas masing-masing,” tutur dia.
Halte Transjakarta Tanah Abang menyediakan sejumlah rute. Diantaranya armada Jak Lingko dengan rute Tawakal-Tanah Abang (JAK7), Tanah Abang-Kota (JAK10), Tanah Abang-Kebayoran Lama (JAK11), Tanah Abang-Pos Pengumben-Kebayoran Lama (JAK12), dan Tanah Abang-Meruya (JAK14).
Sementara bus Transjakarta lainnya yakni Tanah Abang-Gondangdia (1H), Tanah Abang-Blok M (1N), Stasiun Tanah Abang-Stasiun Senen (1R), Kampung Melayu-Tanah Abang (5F) Tanah Abang-Kebayoran Lama (8C), Tanah Abang-Batusari (8K), Pasar Minggu-Tanah Abang (9D), dan History of Jakarta Explorer (12E).
“Di Tanah Abang tersebut, Transjakarta juga menyediakan layanan gratis, Tanah Abang Explorer,” imbuh Agung.
Sumber Republika, edit koranbumn