PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menyatakan sedang mencari investor strategis sebagai salah satu strategi perusahaan untuk memperkuat permodalan.
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menyampaikan bahwa langkah itu dilakukan sebagai strategi perbaikan permodalan melalui upaya aksi korporasi dengan menggandeng strategic investor (strategic investment) yang akan mulai dilakukan pada 2024 sesuai rencana jangka panjang perusahaan (RJPP).
“Kita akan menggandeng strategic investor nanti dari luar negeri. Belum ada nama calonnya, kita masih penjajakan karena masih panjang prosesnya,” kata Benny saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Benny menyebut bahwa strategic investor ini dilakukan untuk mendorong permodalan perusahaan, transfer of knowledge, transfer of technology, hingga resharing. Oleh karena itu, strategic investor ini perlu dilakukan.
Adapun, kriteria yang dibidik Indonesia Re dalam mencari strategic investor, yakni utamanya investor yang bersedia bekerja sama dengan perusahaan serta memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang reasuransi.
Namun, Benny enggan membeberkan nama calon strategic investor yang akan digandeng Indonesia Re. Yang pasti, Indonesia Re menginginkan agar strategic investor dapat rampung sesegera mungkin.
“Nanti aja. Kita sudah mulai ngobrol [dengan strategic investor] dan itu prosesnya panjang, enggak bisa cuma sebentar. Kami sudah lakukan penjajakan,” imbuhnya.
Selain mencari strategic investor, Benny menyampaikan Indonesia Re juga akan mencari peluang sub loan melalui Bank Exim senilai Rp2 triliun. Sub loan ini tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk perusahaan reasuransi.
Nantinya, perusahaan akan mengumpulkan informasi mengenai proses pengajuan sub loan kepada lembaga yang akan dituju, serta memulai kajian pengusulan sub loan dengan menentukan imbal hasil dan proyeksi investasi.
Sumber Bisnis, edit koranbumn