Momentum Hari Kesehatan Nasional 2023, PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Holding Rumah Sakit (RS) BUMN menyiapkan langkah transformasi melalui pemanfaatan ekosistem digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Pemanfaatan ekosistem digital dapat meningkatkan inovasi bisnis dan daya saing di bidang kesehatan,” ujar dr. Lia Gardenia Partakusuma, Direktur Medis IHC.
Menurutnya, ekosistem digital sektor kesehatan mengacu pada jaringan teknologi, perangkat dan pemangku kepentingan yang saling terhubung dan bekerja sama untuk menyediakan layanan perawatan kesehatan yang komprehensif dan tanpa batas. Beberapa teknologi yang terkait dengan digitalisasi layanan kesehatan antara lain e-MR, Internet of Things (IoT), Wearable Devices, dan Telemedicine.
Tantangan yang dihadapi dalam digitalisasi layanan kesehatan antara lain masalah interoperabilitas, masalah keamanan, dan peraturan yang kompleks. Namun, ekosistem digital memberikan solusi untuk mengatasi tantangan ini dengan menghubungkan dan mengoordinasikan sistem dan data perawatan kesehatan secara aman.
IHC telah mengimplementasikan berbagai solusi digital dalam layanan kesehatannya, termasuk:
• Aplikasi IHC Telemed, layanan telemedicine yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter secara online.
• Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS), yang membantu proses administrasi dan pelayanan kesehatan di rumah sakit menjadi lebih efisien dan efektif.
• e-MR, sistem rekam medis elektronik yang memudahkan akses data pasien secara real-time.
IHC Telemed yang merupakan aplikasi penyedia layanan telemedicine memungkinkan pasien berkonsultasi dengan dokter secara online. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan layanan booking poliklinik, jadwal dokter, IGD, Homecare, IHC Skrining, dan Digital Patient Identity. Layanan telemedicine IHC Telemed juga dapat dilakukan antara patient to doctor dan doctor to doctor.
“IHC Telemed merupakan salah satu implementasi ekosistem digital untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil dan tertinggal,” kata dr. Lia.
“IHC Telemed juga dilengkapi dengan berbagai fitur pendukung, seperti chat, video call, dan sharing file. Fitur-fitur ini memudahkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter, melakukan booking poliklinik, dan mengakses informasi kesehatan lainnya,” tambahnya.
IHC Telemed telah melayani lebih dari 1 juta pasien dan diimplementasikan di 36 rumah sakit IHC Grup, dengan lebih dari 1.100 dokter umum/spesialis/sub spesialis, dokter gigi umum/spesialis, dan psikolog yang tergabung dalam aplikasi ini.
“Kami menargetkan, IHC Telemed akan dapat diakses oleh lebih dari 50 rumah sakit IHC Grup pada tahun 2024,” ungkap dr. Lia.
IHC Telemed merupakan salah satu bentuk komitmen IHC untuk menjadi pemimpin dalam digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia. Dengan mengadopsi dan memanfaatkan ekosistem digital, IHC yakin dapat meningkatkan daya saingnya dalam industri perawatan kesehatan.
“Kami percaya bahwa digitalisasi layanan kesehatan dapat menjadi game changer dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” ujar dr. Lia.
“Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan solusi digital yang dapat memberikan manfaat bagi pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas,” tandasnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis untuk meningkatkan daya saing dan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Digitalisasi yang dilakukan Pertamina merupakan sebuah keniscayaan di era digital untuk mewujudkan perusahaan kelas dunia,” ujar Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina